PARIS, konklusi.id – Tim bulu tangkis Indonesia hampir mencatatkan
start sempurna di laga pembuka Olimpiade Paris 2024. Dari empat wakil yang berlaga,
tiga di antaranya berhasil meraih kemenangan. Sementara satu wakil di ganda putri
harus kalah di laga awal.
Kemenangan pertama disumbangkan oleh Rinov Rivaldy/Pitha
Haningtyas Mentari yang turun di ganda campuran. Mereka bisa mengandaskan perlawanan
wakil Korea Selatan, Kim Won Ho/Jeong Na Eun dengan skor 22-20, 14-21, 21-19.
Pitha Haningtyas Mentari mengaku bersyukur bisa memenangkan
pertandingan pertama di Olimpiade Paris 2024. “Sangat senang bisa kembali
menang dari pasangan Korea yang kami tahu tidak pernah mudah melawan mereka,” ungkapnya
usai laga.
Dari dua kemenangan sebelumnya ke pertandingan hari ini,
tidak ada perubahan signifikan dari strategi yang mereka terapkan. Tapi dari
sini dia belajar untuk lebih fokus dan ada beberapa strategi yang mesti
ditingkatkan.
“Tadi ada momen lawan mengubah pola dan kami tidak cepat
untuk antisipasi dan kembali ke pola permainan kami. Di gim ketiga saat
tertinggal, kami hanya mencoba berusaha semaksimal mungkin untuk mengejar. Ini
kemenangan yang penting bagi kami,” sambungnya.
Kemenangan juga diukir wakil Indonesia di ganda putra lewat aksi
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Mereka mampu mengandaskan perlawanan vs
Mark Lamsfuss/Marvin Seidel (Jerman) dengan dua set langsung, 21-13, 21-17.
Fajar Alfian mengatakan perjalanan di Olimpiade masih
panjang. Memang yang diinginkan menjadi yang terbaik tapi dia ingin melangkah perlahan
melewati pertandingan demi pertandingan.
“Kami sempat merasa gugup ketika pertama kali masuk lapangan
tapi mencoba adaptasi dengan suasananya. Bersyukur bisa memenangkan
pertandingan,” ungkapnya.
Di pertandingan selanjutnya mereka ingin meningkatkan fokus
karena tadi merasa belum maksimal. Setiap pertandingan kami ingin lebih baik
dan lebih baik lagi.
Kemenangan berikutnya disumbang oleh Jonatan Christie. Melawan
wakil Belgia, Julien Carraggi dia harus bermain tiga game. Dengan skor 18-21,
21-11, 21-16. Jonatan mengaku nervous di awal laga sehingga harus kalah si set pertama.
“Karena gugup, di gim pertama saya bermain kurang tenang
dengan strategi yang diterapkan. Sempat ada ragu juga. Tapi Puji Tuhan bisa
bangkit dan main lebih baik di gim kedua dan ketiga,” sebutnya.
Kunci kemenangan kali ini karena dia coba menaikkan semangat,
daya juang dan fokus benar-benar ke strategi yang dimau. “Ketegangan ini
menjadi pelajaran bagus buat saya. Ke depan saya sudah ada gambaran tentang
bagaimana menghadapi pertandingan di sini,” bebernya.
Sementara satu-satunya kekalahan tim Indonesia diderita Apriyani
Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti. Mereka harus mengakui keunggulan wakil Jepang,
Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara dengan skor 22-24, 15-21. Apriyani mengatakan pertandingan
berjalan menarik di gim pertama yang berjalan ketat. Hanya sayang dia tidak
bisa menuntaskannya dengan keunggulan.
“Di gim pertama permainan berimbang tapi memang secara
adaptasi kami cukup terkendala dengan lampu yang sedikit silau. Bukan alasan
tapi jujur agak mengganggu,” ungkapnya.
“Tadi saat berangkat saya dan Fadia ada merasa gugup. Tapi
setelah persiapan dan pemanasan kami coba membuang rasa itu. Berdoa juga jadi
cara saya menetralisir ketegangan,” sambungnya.
Masih ada dua pertandingan ke depan, sehingga dia akan
berjuang lagi. Lebih fokus dan taktis dari sisi mainnya. Mereka juga harus
makin konsisten dengan pola yang diterapkan, meminimalisasi kesalahan sendiri.
Ketua Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024 PBSI M Fadil Imran
bersyukur hari pertama sudah berjalan lancar. Hasil pertandingan akan dibahas
oleh tim untuk merumuskan strategi yang lebih baik lagi.
“Hasil hari ini tak lepas dari dukungan seluruh bangsa Indonesia yang telah mendoakan, memberikan kritik dan saran, dan menjaga harapan kepada timnas bulu tangkis Indonesia Kita harapkan hasil yang lebih baik lagi pada hari kedua,” tutupnya. (uyu)
Tulis Komentar