Target Rampung 2024, Dua Investor Nasional Bangun Hunian ASN IKN

$rows[judul] Keterangan Gambar : PROYEK IBU KOTA: Kawasan rumah susun hunian pekerja konstruksi IKN di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, ditinjau Presiden Joko Widodo dan rombongan, pada 23 Februari 2023.

Jakarta, konklusi.id- Dua investor nasional, Konsorsium PT Perintis Triniti Properti Tbk (Konsorsium Triniti), dan PT Nindya Karya medapatkan letter to proceed atau Surat Izin Prakarsa Proyek (SIPP) dari Otorita IKN (OIKN) untuk membangun hunian Aparat Sipil Negara (ASN) di Nusantara, Provinsi Kaltim. Konsorsium Triniti menanamkan modal Rp 1,8 triliun untuk mengerjakan tujuh tower dan Nindya menginvestasi Rp 1,42 triliun untuk membangun delapan tower hunian


Kepala Otorita IKN Nusantara (OIKN) Bambang Susantono mengatakan, Konsorsium Triniti dan Nindya sudah mendapatkan Letter to Proceed dari OIKN untuk membangun hunian ASN bersama dengan tiga investor sebelumnya. “Dengan ada tambahan dua investor yang membangun hunian ASN diyakini dapat mempercepat pembangunan Nusantara sehingga tahun depan, ASN dapat mulai pindah,” jelasnya dikutip dari laman resmi Otorita IKN.Tiga investor sebelumnya yang mendapatkan SIPP adalah PT Summarecon Agung Tbk (Summarecon), Konsorsium Nusantara (RBN CCFG) dan Korean Land and Housing Corporation (KLHC). Para investor tersebut ditargetkan untuk menuntaskan pekerjaannya pada 2024. 


Ishak Chandra, Presiden Direktur dan CEO PT Perintis Triniti Properti Tbk mengatakan, ”Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan OIKN kepada Konsorsium Triniti Land untuk ikut membangun Ibu Kota Nusantara. Mudah-mudahan dengan dukungan semua pihak dan stakeholder, kami bisa memberikan kontribusi yang positif kepada pemerintah dalam ikut berpartisipasi membangun Ibu Kota Negara.” Ishak juga mengatakan bahwa dengan ikut sertanya konsorsium Triniti Land ke proyek IKN, juga sesuai dengan visi Triniti Land yang kini tengah mengembangkan kawasan hunian dan pariwisata yang berbasis prinsip-prinsip berkelanjutan (sustainability) yang mendukung prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance).


Terlebih karena IKN menjadi proyek besar yang mendukung net-zero emission dan hanya akan mengembangkan 25 persen dari area Nusantara, sedangkan 75 persen menjadi area hijau berupa hutan yang dilindungi (65 persen) dan area hijau untuk produksi pangan (10 persen). Senada, Direktur Utama PT Nindya Karya, Haedar A Karim mengatakan bahwa sudah menjadi komitmen Nindya untuk selalu hadir bersama pemerintah dalam pembangunan nasional. “Pembangunan Nusantara sangat penting bagi masa depan Indonesia. Nusantara akan menjadi katalisator pembangunan Indonesia, terutama di wilayah timur. Nindya bangga dapat ikut serta dalam pembangunan Nusantara,” jelasnya.


Ia menambahkan Nindya juga mendapat dukungan dana dari Danareksa sebagai induk holdingnya. “Nindya berinvestasi 1,42 triliun di mana Nindya sebagai Member Holding Danareksa sepenuhnya mendapat dukungan Financial dari Induk Holding Danareksa,” pungkasnya. Patut diketahui, kedua investor tersebut akan membangun hunian ASN di wilayah yang berbeda. Konsorsium Triniti membangun di wilayah West Residence WP1A-1 dan Nindya membangun di wilayah West Government WP1A-1. Bambang menambahkan bahwa kebutuhan hunian ASN sangat banyak, yakni harus bisa menampung 16.990 ASN di tahun 2024 dan akan terus bertambah setiap tahunnya. Maka dari itu, peluang investasi di hunian ASN masih sangat terbuka. (ara)

 

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)