Samarinda, konklusi.id - Pemerintah Kabupaten Berau tahun ini memiliki berbagai perencanaan terkait pengembangan kepariwisataan di kabupaten paling utara Kalimantan Timur itu.
Sesuai informasi dari Wakil Bupati Berau H Gamalis saat berkunjung ke Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim pekan lalu, Plt Kepala Dispar Kaltim H Irvan Rivai menyebutkan Pemerintah Kabupaten Berau menyiapkan tiga agenda besar tahun ini.
Kunjungan Wabup Gamalis pada Kamis (13/7) itu, lanjut Irvan, selain bersilaturahim juga berkoordinasi terkait pengembangan Kepariwisataan di Kabupaten Berau.
Antara lain, sebutnya, rencana pembukaan bandara di Pulau Kaniungan yang akan dilalui pesawat amfibi, model bisnis ekowisata berkelanjutan di kawasan Pulau Kaniungan Besar. "Dan ditunjuknya Berau sebagai tempat penyelenggaraan Pemilihan Duta Pariwisata Indonesia," kata Irvan Rifai, Senin (18/7).
Karenanya, jelas Irvan, kedatangan Wakil Bupati Berau ke Dispar itu dalam keperluan meminta data guna memperkuat argumen dalam proses penyusunan rencana kegiatan tersebut.
"Sekaligus masukan untuk kebijakan yang akan diberikan kepada para pemimpin baik itu Gubernur maupun Bupati Berau," ungkapnya.
Ke depannya, tambah Irvan, pihaknya berharap tetap saling berkoordinasi dan menyinkronkan program-program kepariwisataan, sehingga saling membantu dan memperkuat kepariwisataan Kalimantan Timur.
Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata Ahmad Herwansyah menambahkan Dispar siap menjadi leading dari proses pembukaan bandara yang rencananya akan dilewati oleh pesawat amfibi.
"Selain itu, kami telah menyiapkan masterplan terkait model bisnis ekowisata berkelanjutan di kawasan Pulau Kaniungan Besar, di mana rencananya FGD akan diselenggarakan pada akhir Juli atau awal Agustus ini," jelasnya saat mendampingi Plt Kadispar Kaltim.
Demikian halnya, Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Restiawan Baihaqi memaparkan sisi pemasaran telah menjalin kerja sama dengan beberapa agen travel untuk Kabupaten Berau.
Namun masalahnya, Kaltim terkendala dengan cost tranportasi udara yang cukup tinggi, sehingga mengurangi minat para agen travel membawa wisatawan ke destinasi wisata Benua Etam.
"Namun tidak menutup kemungkinan, jika harga turun, mereka siap untuk datang ke kabupaten yang terkenal dengan keindahan under waternya itu," tandas Baihaqi. (uyu)
Tulis Komentar