PARIS, konklusi.id – Dua wakil Indonesia melanjutkan tren apik
di laga pembuka Olimpiade Paris 2024. Mereka adalah Anthony Sinisuka Ginting yang
turun di tunggal putra dan Gregoria Mariska Tunjung di sektor tunggal putri.
Menghadapi Howard Shu dari Amerika Serikat, Ginting menang dia
gim langsung, 21-14, 21-8. Ginting mengaku bersyukur karena bisa bermain baik. Menurutnya
match pertama gak mudah, dari hal-hal non teknis, tegang dan syukurnya itu bisa
dikendalikan dengan baik.
“Pastinya tadi sulit di awal-awal ya. Tadi saya bilang,
waktu ketika masuk pasti ada, semua pemain merasakan hal yang sama, pasti gak
mudah, tapi dengan berjalannya poin, coba buat lebih rileks, coba buat lebih
enjoy, menikmati permainan tetap fokus juga tapi, dan ya puji tuhan,” ungkapnya
usai laga.
Dia mengatakan tidak ada persiapan khusus. Namun setelah pertandingan
ini dia akan diskusi bersama pelatih tentang calon lawan berikutnya seperti
apa, kondisi lapangan juga seperti apa, jadi ya fokus utamanya mempersiapkan
diri sendiri dulu, jaga fisik, recovery dan makan.
“Usaha saya juga harus lebih ekstra, fokus saya juga gamau
terlalu macam-macam, ya coba fokus satu demi satu, hari ini main, jadi mantepin
lagi besok, lusa siapin lagi buat lusa. Kalo orang-orang liat di atas kertas
unggul, tapi di atas lapangan, semua pasti bisa terjadi, yang penting diri saya
sendiri udah siap,” terangnya.
Sementara itu, Gregoria Mariska Tunjung berhasil mengalahkan
wakil Ukraina, Polina Buhrova 21-10, 21-15. Gregoria mengaku cukup tegang karena
tampil di Olimpiade. “Dia pemain yang masih muda dan sangat bagus, dia tadi
memberikan saya tekanan, mungkin dari saya sendiri ada beberapa catatan juga,
karena saya tadi banyak melakukan kesalahan, mungkin karena faktor tegang itu,
tapi saya rasa pelajaran yang bagus untuk besok, karena laga besok atau lusa
pastinya sangat penting juga untuk saya, jadi hari ini bisa belajar dan gak
mengulang lagi kesalahan,” terangnya.
“Sejujurnya tadi karena tegang sih, jadi minta pelatih untuk
mengingatkan saya, kalau gesture saya sudah tidak enak, mungkin diminta untuk
ingatkan aja, mungkin tarik napas, atau gak udah mikir mau main gimana, rileks
dulu, jangan tegang, karena tadi cukup tegang”.
Dia berjanji akan berusaha semaksimal mungkin, belajar
terus, karena pastinya gak mudah untuk bisa mempertahankan. Kadang bisa naik
turun karena masih tegang, mencoba sebisa mungkin untuk lebih rileks dan lebih
tenang, mainnya pasti lebih enak, lebih tenang, dan ga ada yang perlu
ditakutkan.
“Untuk persiapan bisa dibilang sangat bagus, karena kemarin
sempat training camp di sekitar sini, itu dua minggu, puji tuhan juga gak ada
cedera, semua aman, sangat ingin berusaha keras aja gitu supaya mendapatkan
hasil yang bagus, kalaupun tidak, tidak ada penyesalan”.
“Pastinya saya di sini pengen mempersembahkan yang terbaik
punya keinginan untuk mendapatkan medali, saya berusaha menikmati setiap
matchnya, saya akan berusaha sekeras mungkin, sebaik mungkin, mencoba
mempersembahkan yang terbaik untuk Indonesia,” harapnya.
Sayang hasil gemilang ini tidak diikuti rekannya. Rinov RIvaldy/Pitha Haningtyas Mentari tumbang dari pasangan Tiongkok Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (China) 10-21, 3-21. Sementara Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti harus angkat koper lebih dini karena tumbang dari Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China) 12-21, 22-24. (uyu)
Tulis Komentar