Calon Jamaah Haji Diminta Pakai Jasa Kursi Roda Resmi Masjidilharam

$rows[judul] Keterangan Gambar : Petugas jasa dorong kursi roda Masjidilhaaram menggunakan rompi khusus dan keberadaannya legal.

JAKARTA, Konklusi.id- Lebih 18.500 jamaah haji Indonesia telah tiba di Makkah Al-Mukarramah. Mereka selanjutnya melaksanakan umrah wajib atau umrah kedatangan di Masjidilharam. Sebagian dari mereka ada yang membutuhkan kursi roda saat menjalankan umrah.

Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Khalilurrahman mengatakan, ada sewa kursi roda dan skuter di Masjidilharam. Karena itu dia mengimbau jamaah yang membutuhkan kursi roda saat akan tawaf dan atau sa’i, menggunakan jasa sewa kursi roda resmi yang disediakan petugas Masjidilharam.

Petugas itu, lanjut dia, mengenakan seragam rompi dan beroperasi di areal Masjidilharam. Imbauan ini menyusul adanya kejadian empat jamaah lansia yang menggunakan kursi roda dihentikan penjaga Masjidilharam karena jasa pendorongnya ilegal. Hal itu terjadi saat mereka sedang tawaf, Minggu (4/6).

Tiba-tiba, ada penjaga Masjidilharam yang mendatangi empat jamaah lansia asal Embarkasi Jakarta Pondok Gede. Sementara empat pendorong kursi roda yang tidak diketahui identitasnya itu langsung kabur meninggalkan jamaah. Akibatnya, keempat jemaah itu terdiam di atas kursi roda di lintasan tawaf. 

Petugas haji dari pelindungan jamaah kemudian berdiskusi dengan penjaga Masjidilharam. Dari sana diketahui jika jamaah tersebut menggunakan jasa kursi roda ilegal. Keempat jamaah itu pun diizinkan melanjutkan tawaf menggunakan jasa kursi roda resmi yang disediakan Masjidilharam.

Khalilurahman menambahkan, jamaah bisa bertanya kepada petugas haji yang telah disebar di banyak titik jika kebingungan. ”Jika menggunakan jasa yang tidak resmi, petugas masjid bisa menghentikan,” ungkapnya. Sementara itu, petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H kembali diperkuat 152 orang. Mereka sudah tiba di Arab Saudi untuk ditempatkan di tiga daerah kerja (daker). Yakni bandara, Madinah, dan Makkah.

Petugas tambahan ini tiba di Makkah pada 2 Juni 2023. Usai menjalani umrah wajib dan orientasi penugasan, mereka ditempatkan pada pos tugas masing-masing. Sebanyak 40 orang ditempatkan di daker dan sektor pemondokan di Madinah, enam petugas di Bir Ali, serta delapan lainnya di sektor khusus Masjid Nabawi. Keberangkatan mereka dari kota kelahiran nabi dilepas Kepala Daker Makkah Khalilurrahman.

Ikut mendampingi, Sekretaris Daker Makkah Tawwabuddin. Sebanyak delapan orang bertugas di Daker Bandara baik Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah maupun King Abdul Aziz Jeddah. Sementara 83 orang ditempatkan pada daker dan sektor di Makkah. Sebanyak 7 petugas lainnya akan memperkuat layanan di kloter.

"Sebagai pelayan tamu Allah jangan bersikap seperti tuan. Jamaah adalah tuan dan orangtua kita. Kita yang bertugas melayani mereka," demikian pesan yang disampaikan Khalilurrahman saat melepas keberangkatan petugas tambahan ke masing-masing pos wilayah kerjanya. "Laksanakan tugas dengan baik dan ikhlas," sambungnya.

Menurut Khalilurrahman, penempatan petugas sudah mempertimbangkan kemampuan, kompetensi, dan pengalaman masing-masing. Para petugas diminta bisa menjalankan tugasnya dengan baik." Setiap petugas harus siap bertugas di mana pun dan kapan pun," jelasnya dikutip dari laman resmj Kemenag RI. (ara)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)