Usai Tunjuk Indra Sjafri Jadi Pelatih, Garuda Muda Panaskan Mesin Bidik Emas Kedua di SEA Games

$rows[judul] Keterangan Gambar : Timnas Indonesia U-23 memulai pemusatan latihan di Stadion Madya, Jakarta, Jumat (3/10), sebagai persiapan menuju SEA Games 2025 di Thailand, 9–20 Desember mendatang.

JAKARTA, konklusi.id – Bukan sekadar latihan, tapi misi mempertahankan martabat. Timnas Indonesia U-23 resmi memulai pemusatan latihan (TC) di Stadion Madya, Jakarta, Jumat (3/10), sebagai persiapan menuju SEA Games 2025 di Thailand, 9–20 Desember mendatang.

Di bawah komando Indra Sjafri, Garuda Muda mengusung satu target: mempertahankan medali emas yang diraih dua tahun lalu di Kamboja. Meski atmosfer dan formasi pemain berbeda, semangat juang tetap sama—bahkan lebih menyala.

Sebanyak 27 pemain mengikuti latihan perdana. Sementara tujuh pemain lain masih absen, termasuk Ivar Jenner, Rafael Struick, dan Hokky Caraka yang belum bergabung karena komitmen klub luar negeri. Dua pemain lain, Marselino Ferdinan dan Kafiatur Rizky, harus absen akibat cedera.

“Pemain yang kita panggil di TC tahap pertama ada 32 orang. Hampir semua klub sudah memberikan respons positif, meski ada dua pemain yang harus menjalani perawatan,” ujar Indra.

Bagi pelatih yang dikenal tegas dan visioner ini, SEA Games bukan sekadar turnamen regional, tetapi juga ajang pembuktian regenerasi sepak bola Indonesia. Ia menilai tim kali ini adalah kombinasi pemain muda yang siap meneruskan jejak sukses generasi 2023.

“Kalau namanya tugas negara, tentu harus dilaksanakan dengan tanggung jawab dan perjuangan maksimal,” tegasnya.

Tim ini juga dijadwalkan menjalani uji coba melawan India pada 10 dan 13 Oktober di Stadion Madya. Uji coba tersebut menjadi tolok ukur kekompakan tim sebelum menghadapi laga sebenarnya di Thailand.

Sementara itu, Kadek Arel Priyatna, bek muda Bali United, menegaskan skuadnya tidak akan meremehkan siapa pun. “Yang pasti semua tim berat. Tapi Thailand dan Vietnam tetap jadi lawan utama yang harus diwaspadai,” ujarnya.

Arel menyebut pengalaman di Piala AFF menjadi bahan evaluasi penting. “Kita sudah menang lawan Thailand lewat adu penalti, tapi belum bisa menaklukkan Vietnam. Itu jadi motivasi untuk tampil lebih fokus,” tambahnya.

Semangat mempertahankan emas bukan beban bagi Garuda Muda, tapi cambuk untuk berlari lebih cepat. “Tahun 2023 kita sudah juara. Sekarang tugas kami mempertahankan itu. Bukan tekanan, tapi tantangan,” tutup Arel dengan nada yakin.

Dengan sisa waktu dua bulan sebelum keberangkatan, Indra Sjafri dan pasukannya tahu: emas bukan sekadar target, tapi warisan yang harus dijaga. (uyu)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)