Keterangan Gambar : Ratusan alumni HMI melakukan aksi penanaman pohon di IKN.
NUSANTARA, konklusi.id – Suasana pagi di kawasan hijau Ibu Kota Nusantara (IKN) tampak berbeda, Minggu (9/11). Ratusan alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dari empat wilayah Indonesia berkumpul, bukan untuk berdebat soal gagasan atau politik, melainkan menanam pohon bersama.
Kegiatan bertajuk Gerakan Hijau KAHMI untuk Nusantara itu
menjadi simbol kontribusi nyata Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI)
terhadap pembangunan berkelanjutan di ibu kota baru. Aksi ini merupakan bagian
dari rangkaian Silaturahmi Regional KAHMI se-Kalimantan, Nusa Tenggara Barat,
Nusa Tenggara Timur, dan Bali, yang digelar sejak Sabtu (8/11) hingga Senin
(10/11).
Ketua Panitia Aulia Rahman Basri, yang juga Bupati Kutai
Kartanegara, menyebut kegiatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk
komitmen moral para alumni HMI terhadap kelestarian lingkungan. “Penanaman ini
menjadi penanda bahwa KAHMI ikut menjaga keseimbangan alam di tengah
pembangunan besar IKN,” ujarnya.
Ratusan bibit pohon ditanam serentak di area hijau sekitar
kawasan inti pusat pemerintahan. Para peserta datang membawa cangkul dan ember
air kecil, menanam sambil berfoto bersama di bawah terik matahari. Mereka
datang dari berbagai daerah, termasuk Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah,
NTB, NTT, dan Bali.
Kegiatan lingkungan itu menjadi bagian dari hari kedua
peringatan HUT ke-59 KAHMI yang berlangsung di IKN. Selain penanaman pohon,
para peserta juga mengikuti jalan sehat dan dialog kebangsaan bersama Otorita
IKN yang dipimpin Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Dalam dialog tersebut, KAHMI juga menerima dokumen lahan
pembangunan KAHMI Centre di wilayah IKN. “KAHMI akan punya rumah di sini. Itu
menegaskan kehadiran kami sebagai bagian dari sejarah pembangunan Ibu Kota
Nusantara,” kata Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI, Dr. Muhammad
Rifqinizamy Karsayuda.
Ia menambahkan, aksi menanam pohon itu menjadi simbol bahwa
pembangunan IKN harus menempatkan keberlanjutan lingkungan sebagai nilai utama.
“Pohon-pohon ini bukan hanya untuk estetika, tapi juga simbol gagasan bahwa
kemajuan tak boleh mengorbankan alam,” ujarnya.
Rangkaian kegiatan KAHMI di IKN ditutup dengan Deklarasi
Nusantara dan pembacaan rekomendasi organisasi yang akan diserahkan kepada
Presiden melalui Menteri Sekretaris Negara. “Kami ingin hadir bukan hanya
sebagai pengingat, tapi juga sebagai penggerak,” tutup Rifqinizamy. (uyu)
Tulis Komentar