KUKAR, Konklusi.id-Kaltim akhirnya
memiliki pabrik hilirisasi melalui smelter nikel di Desa Pendingin,
Kecamatan Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Pabrik milik PT
Kalimantan Ferro Industry (KFI) itu, diresmikan Gubernur Kaltim Isran Noor,
Selasa (19/9). Terkait keberadaan smelter tersebut, Wakil Ketua DPRD Kaltim,
Seno Aji mengatakan, pihaknya akan mengawasi capaian tenaga kerja lokal sebesar
60 persen agar bisa diterima bekerja di perusahaan asing tersebut.
Untuk diketahui, sebelum peresmian
ini, PT KFI sempat mendapatkan keluhan, khususnya dari warga sekitar karena
dianggap terlalu banyak mempekerjakan tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok.
Persoalan itu juga pernah disikapi langsung oleh DPRD Kaltim melalui kegiatan
Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang tujuannya memastikan dokumen milik para TKA
sesuai dengan aturan yang berlaku.
Usai peresmian, Seno dengan tegas mengatakan, pihaknya akan menekankan tenaga
kerja lokal wajib diberdayakan maksimal. Berdasarkan informasi yang ia terima,
saat ini tenaga kerja lokal belum menyentuh angka 30 persen. Sehingga ia
meminta kepada direksi PT KFI dapat melakukan penyerapan tenaga kerja lokal
hingga mencapai 60 persen. "Memang bukan untuk sekarang, tapi lama-lama
setelah perusahaan ini mulai produksi rutin maka akan sangat membutuhkan tenaga
kerja tambahan maka kita harapkan 60 persen tenaga kerja lokal dapat
dipenuhi," ucap Seno.
Selanjutnya, Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun menuturkan, berdirinya
smelter nikel di Kaltim adalah salah satu bukti kuat tentang kepercayaan
investor asing, terutama dari Tiongkok untuk melibatkan diri dalam investasi di
Benua Etam. Kehadiran pabrik smelter nikel, dijelaskan Samsun, sangat
membutuhkan pasokan listrik yang signifikan. Sedangkan perusahaan tersebut
tidak memproduksi listrik mandiri seperti kebanyakan di tempat lain, melainkan
memanfaatkan kelistrikan di daerah, dalam hal ini PT PLN Persero. Menurutnya, telah
terjalin kerja sama yang menguntungkan bagi PT PLN Persero. "Kerja sama
ini memiliki dampak positif yang tidak terbantahkan, yang mana menjadi
pendapatan baru bagi perekonomian daerah Kaltim," kata Samsun. (adv/ara)
Tulis Komentar