Jakarta, konklusi.id– Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) memperkenalkan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) pada acara Global Project Plaza 2023 dalam rangkaian acara 56th Asian Development Bank (ADB) Annual Meeting di Incheon, Korea Selatan, pada Kamis (4/5). Kegiatan tersebut merupakan forum internasional untuk mempertemukan organisasi pemerintahan, perusahaan, dan institusi finansial untuk menjalin hubungan bisnis dan berbagi informasi.
Deputi Bidang
Transformasi Hijau dan Digital OIKN Prof Mohammed Ali Berawi dalam paparannya
menjelaskan, IKN dibangun sebagai kota hijau
berkelanjutan dan berketahanan. Yakni
dengan
mempertahankan 65 persen area sebagai hutan tropis, 10 persen kawasan hijau dan
produksi pangan, serta 25 persen kawasan kota. “Melalui pembangunan rendah emisi dan teknologi ramah lingkungan kami akan
wujudkan IKN sebagai kota netral karbon pada tahun 2045,” kata Ali.
Ia mengungkapkan, kota netral karbon akan dilakukan dengan berbagai upaya reforestasi dan pemberdayaan masyarakat. Hingga pemanfaatan teknologi pada perencanaan, pembangunan, dan pengelolaan kota untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sumber daya. Serta produktivitas dan kualitas hidup masyarakat. Dalam kesempatan tersebut, Ali juga mengajak partisipasi komunitas bisnis dan profesional internasional untuk bersama-sama membangun IKN. Menurutnya, IKN yang tengah dibangun di Provinsi Kaltim sebagai showcase kota dunia berkelanjutan dengan melakukan transformasi peradaban pembangunan. Melalui keseimbangan pemanfaatan teknologi dan kelestarian alam. Selain itu, ia menjelaskan, perencanaan dan progres terkini pembangunan serta memaparkan berbagai peluang investasi pada berbagai sektor infrastruktur hijau dan digital IKN.
Sebelumnya, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Agung Wicaksono dalam keterangannya belum lama ini menyampaikan, hingga 10 April 2023, terdapat 182 pengajuan Letter of Intent (LOI) dari para pengusaha yang berasal dari 16 negara asal, “50 persen di antaranya berasal dari Indonesia, dan sebagian besar lainnya berasal dari Singapura, Malaysia, Amerika, Perancis dan China. Hal ini menunjukkan tingginya minat investor dunia berlomba-lomba mendukung pembangunan IKN,” katanya. Potensi berinvestasi tersebut merujuk pada berbagai bidang. Di antaranya 22 LOI diajukan untuk bidang teknologi, 21 bidang energi, 15 bidang pendidikan, 15 lainnya untuk membangun infrastruktur perumahan, dan sisanya di antaranya di bidang-bidang kesehatan, waste management, gedung perkantoran, dan lainnya. (ara)
Tulis Komentar