TENGGARONG, konklusi.id – Hamparan sawah di Kelurahan Mangkurawang, Tenggarong, tampak menguning sempurna. Ratusan petani tersenyum lebar saat Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sidodadi menggelar panen raya padi Inpari 32, Rabu (10/9). Acara ini dihadiri Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji bersama Asisten II Setkab Kukar, Ahyani Fadianur Diani.
Panen kali ini bukan sekadar seremoni. Di balik gebyar pesta
panen, tersimpan pesan besar: Kutai Kartanegara (Kukar) kian meneguhkan diri
sebagai lumbung pangan Kalimantan Timur. Data BPS 2024 menyebutkan, dari total
luas panen padi di Kaltim 57.143 hektare, hampir setengahnya berasal dari
Kukar, yakni 26.744 hektare. Produksi beras Kukar pun mencapai 115 ribu ton
atau 50,7 persen dari total provinsi.
“Kontribusi Kukar sangat dominan. Inilah yang membuat daerah
ini akan jadi penyangga utama pangan, apalagi dengan kehadiran IKN Nusantara
yang akan menampung 4–5 juta penduduk baru,” kata Ahyani saat membacakan
sambutan Bupati Aulia Rahman Basri.
Ketua Gapoktan Sidodadi, Yuhardinsyah, melaporkan lahan yang
digarap anggotanya mencapai 239 hektare sawah dan 153 hektare lahan kering.
Produksi rata-rata 3–4 ton gabah per hektare. Bulog pun turun tangan menyerap
gabah petani dengan harga Rp6.500 per kilogram. “Kami harap kerjasama dengan
Bulog ini terus berlanjut agar harga tetap stabil,” ujarnya seperti disadur dari
keterangan resmi Pemkab Kukar.
Pemkab Kukar mengaku tak main-main membangun sektor
pertanian. Transformasi dari ekonomi berbasis sumber daya alam tak terbarukan
menuju ekonomi hijau ditopang oleh tiga sektor: pertanian, pariwisata, dan
ekonomi kreatif. “Pertanian kami jadikan prioritas, lewat kawasan padi
unggulan, pembangunan irigasi dan jalan tani, bantuan alsintan, hingga akses
modal lewat Kredit Kukar Idaman,” jelas Ahyani.
Komitmen ini bakal dipertajam lewat program Kukar Idaman
Terbaik. Arah pembangunannya jelas: menjadikan Kukar fondasi pusat pangan,
pariwisata, dan industri hijau yang berkelanjutan.
Sementara Wagub Kaltim Seno Aji menegaskan panen raya ini
sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk mewujudkan Kaltim Swasembada Pangan
2026. “Panen 100 hektare di Mangkurawang ini bukti nyata. Kami berharap semua
pihak, termasuk PKT, ikut menopang petani dengan pupuk subsidi,” ucapnya.
Ia pun menyemangati para petani agar tak berhenti
berinovasi. “Tanah di Kukar subur. Tinggal bagaimana kita manfaatkan. Kalau
petani semangat, Kukar bisa jadi barometer pangan nasional,” tambahnya. Dengan
capaian ini, Kukar tak hanya mengisi perut warganya sendiri. Lebih dari itu,
daerah ini disiapkan menjadi dapur besar bagi IKN dan Kalimantan Timur di masa
depan. (adv/uyu)
Tulis Komentar