Jakarta, konklusi.id- Kinerja ekonomi di berbagai provinsi menguat seiring dengan terkendalinya pandemi. Semua pulau di Indonesia mencatatkan pertumbuhan positif di awal 2022. “Yang bagus tentu dari pertumbuhan kuartal satu ini adalah cukup merata di seluruh sektor di seluruh daerah,” ungkap Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam paparannya pada Acara APBN Kita Edisi di Aula Djuanda Kementerian Keuangan, Senin (23/05).
Menkeu mengatakan tidak hanya Pulau Jawa saja
yang menunjukkan pertumbuhan di atas 5 persen, tetapi Sulawesi juga menunjukkan
pertumbuhan yang sama yakni mencapai 5,3 persen. Bahkan pertumbuhan ekonomi
Maluku dan Papua mencapai 10,75 persen. Sementara itu, Kalimantan menunjukkan
zona positif di 3,21 persen. Sumatera juga tumbuh positif tidak pernah turun
meski masih di level 4 persen. Adapun Bali dan Nusa Tenggara mulai menunjukkan
pemulihan di 3,42 persen setelah kondisi dua tahun yang terpukul akibat pandemi
Covid-19. “Ini menggambarkan bahwa komoditas yang membaik dan juga dari sisi
pertumbuhan antardaerah menggambarkan adanya pemulihan yang cukup merata,” kata
Menkeu.
Secara keseluruhan, ucap Ani,
sapaan Sri Mulyani, berbagai indikator awal ekonomi memang mengonfirmasi bahwa
pemulihan ekonomi masih bertahan dan cukup kuat. Dari sisi konsumsi, Menkeu
menjelaskan bahwa dari mobilitas masyarakat, terlebih jika melihat di kuartal
kedua di mana ada Idulfitri, mobilitas masyarakat melonjak tinggi. Google
Mobility Index menunjukkan angka 18,5 persen kenaikannya. “Jadi Omicron tidak
menyetop kegiatan masyarakat. Itu bagus. Artinya kita sudah mulai ada
resiliensi atau ketahanan dari Covid atau dari pandemi yang memang masih
berjalan,” jelas Menkeu. Retail Sales Index juga menunjukkan peningkatan
sejalan dengan optimisme dan mobilitas masyarakat.
Sementara itu, optimisme masyarakat
meningkat didorong meningkatnya persepsi konsumen terhadap ekonomi dengan
Indeks Keyakinan Konsumen berada di posisi 113,1. Sedangkan dari sisi produksi,
Purchasing Managers' Index (PMI) Indonesia melanjutkan ekspansi didukung
keberlanjutan pemulihan ekonomi yang semakin kuat. Pertumbuhan konsumsi listrik
industri sebesar 9,8 persen dan bisnis sebesar 10,2 persen juga menunjukkan
kuatnya aktivitas dunia usaha. Indikator produksi yang lain yaitu impor bahan
baku dan barang modal juga tumbuh positif sejalan pulihnya aktivitas ekonomi
dalam negeri. Terkonfirmasi, impor bahan baku tumbuh 31,3 persen dan barang
modal 26,7 persen. “Ini semuanya dari sisi produksi maupun dari sisi konsumsi
dan optimisme masyarakat itu adalah hal yang positif,” pungkas Menkeu. (ara)
Tulis Komentar