SAMARINDA, Konklusi.id-Pansus
DPRD Kaltim Pembahas Ranperda tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Pendidikan
Pondok Pesantren melakukan kunjungan kerja ke Pesantren Al-Bahjah Cirebon,
Jumat (13/10). Kunjungan tersebut
dalam rangka studi komparatif serta menggali informasi terkait pengembangan
pendidikan dan prosedur yang telah dilakukan Pesantren Al-Bahjah yang berada di
bawah asuhan Buya Yahya.
Rombongan pansus yang dipimpin Mimi Meriami Br Pane, diterima langsung Ketua
Yayasan Al-Bahjah, Ustaz Bambang Sis didampingi dengan jajaran pengurus
pesantren. Mimi mengatakan, kunjungan ini adalah untuk berbagi informasi dan
masukan terkait ada atau tidaknya bantuan pemerintah terhadap operasional
pesantren. Politisi PPP ini menambahkan, pertemuan ini untuk membahas terkait
mekanisme pendidikan yang dilakukan oleh Pesantren Al-Bahjah.
"Kami ingin tahu, sehingga bisa menjadi masukan dan bisa diterapkan
di Provinsi Kalimantan Timur nantinya," ujar Mimi. Kemudian dari hasil
rapat pansus bersama dinas terkait maupun dari perwakilan pesantren yang ada di
Kaltim, ada keluhan mengenai kesejahteraan para tenaga pengajarnya. “Seperti
apa di sini, kami ingin tahu, sehingga ada manfaat secara langsung yang nantinya
bisa didapatkan dengan adanya perda tentang penyelenggaraan pondok pesantren
ini,” ucapnya.
Menanggapi hal itu, Ustaz Bambang Sis menyampaikan, Pesantren Al-Bahjah
tidak berafiliasi dengan ormas manapun. Pihak pesantren juga tidak mau memakai
program pemerintah seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan
Operasional Pesantren (BOP) melainkan menggunakan dana jamaah. “Kita mengajak
masyarakat seluas mungkin untuk ikut dalam perjuangan ini, jadi dana kemuliaan,
seperti itu,” sebutnya.
Ustaz Bambang melanjutkan, Pesantren Al-Bahjah di bawah bimbingan Buya Yahya, berfokus dalam mengelola sekolah formal berbasis boarding school dari mulai jenjang SD sampai SMA. Kemudian untuk tenaga pengajar, pihak pesantren memberikan gaji namun dalam penyebutannya adalah uang barokah. Dan semua tenaga pengajar mendapatkan fasilitas lebih. “Di total dengan fasilitas maka di dalam pesantren kemudian wifi juga dapat, listrik juga semuanya, insyaallah lebih besar,” katanya. (adv/ara)
Tulis Komentar