Jakarta,
konklusi.id-Ibadah haji 2023 kembali dimulai. Pekan ini, pemberangkatan jamaah
haji ke Arab Saudi mulai dilakukan pemerintah. Mengantisipasi kendala selama di
Tanah Suci, sebanyak 492 petugas haji yang tergabung dalam Panitia
Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah diberangkatkan dari Indonesia
pada Sabtu (20/5) malam. Mereka akan ditempatkan di Daerah Kerja (Daker)
Bandara, Daerah Kerja Madinah, serta Kantor Urusan Haji (KUH) di Jeddah.
"Untuk memastikan seluruh layanan yang
akan diberikan kepada jamaah haji telah siap," ujar Direktur Bina Haji
Arsad Hidayat saat pembekalan akhir petugas di Asrama Haji Pondok Gede,
Jakarta, sebagaimana dikutip dari laman resmi Kemanag RI. “Meskipun sudah kontrak, tetap harus ditinjau dan dipastikan
semua sudah siap,” sambungnya. Arsad mengatakan, seluruh layanan akomodasi,
konsumsi, transportasi, hingga kesehatan harus dipastikan kesiapannya. Sebagai
contoh pada layanan akomodasi, petugas akan memeriksa hotel mana saja yang akan
dipakai. Satu persatu kamar, lif harus dicek, pastikan sudah siap.
“Selain itu harus memastikan semua izin
operasional telah terbit. Ini penting, karena jika izin operasional belum
terbit, maka ini dianggap ilegal. Pastikan semua izin layanan sudah siap,”
harap Arsad. Layanan konsumsi pun demikian. Bahan baku makanan juga harus
dicek. “Pastikan semua masih dalam masa aman digunakan. Hotel-hotel berbintang
harus dipastikan bisa menerima katering yang disediakan dapur yang telah
dikontrak,” jelasnya.
Tugas petugas selanjutnya, jika di lapangan
dijumpai ada hal yang tidak seharusnya, maka harus melaporkan dan berkoordinasi
kepada penanggung jawab layanan untuk segera ditindaklanjuti. “Sebelum
kedatangan jamaah sudah harus selesai,” tegasnya. Selain itu, petugas
harus berkoordinasi dengan stakeholder di Arab Saudi. Di Madinah Muasasah adilla,
Naqobah dan Baladiyah. Termasuk di bandara, petugas melakukan koordinasi dengan
maktab yang ada di bandara. Kemudian petugas Linjam (Perlindungan Jamaah) pun
melakukan silaturahmi dengan kantor keamanan di bandara dan Madinah.
Terkait pembagian tugas pada daker dan sektor
masing-masing, dia menyebut sudah dibagi berdasar sektor
masing-masing. Keseluruhan pelayanan ini dilakukan untuk memberikan
kepuasan bagi jamaah haji sehingga diharapkan zero accident. “Semua harus
siap, karena ini yang menentukan kesan pertama jemaah haji, yang akan
berpengaruh terhadap persepsi jemaah terhadap layanan kita,”
jelasnya. Arsad mengimbau agar petugas dapat mendengarkan keluh kesah
jamaah.
"Jamaah berhak untuk mengeluh, dan
mendapatkan layanan terbaik. Berikan solusi kepada jamaah, karena ini adalah
kunci dalam meningkatkan Indeks Kepuasan Haji (IKH) tahun ini. Petugas harus
menerapkan prinsip 3S dalam melayani jamaah haji. Yakni Senyum, Salam, dan
Sapa," pintanya. Jika hal itu dilakukan petugas, dia optimistis jamaah
akan puas dan senang. Untuk diketahui, operasional penyelenggaraan haji 1444
H/2023 M akan dimulai pada 24 Mei 2023. Ini ditandai dengan pemberangkatan
jemaah haji kelompok terbang (Kloter) 1 yang akan diterbangkan dari Indonesia
menuju Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. (ara)
Tulis Komentar