Ajak Stakeholder Ambil Peran Cegah dan Atasi Stunting

$rows[judul] Keterangan Gambar : Edi Damansyah mengapresiasi atas inovasi percepatan pencegahan dan penanganan stunting dengan pendekatan keluarga di Kukar dengan Gerakan Keluarga Peduli Pencegahan dan Atasi Stunting.

TENGGARONG, konklusi.id – Bupati Kukar Edi Damansyah mengajak semua stakeholder termasuk perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Kukar untuk bersama-sama menangani masalah stunting. Ajakan ini dia sampaikan saat memimpin rapat koordinasi (rakor) di Ruang Serbaguna, Kantor Bupati, Tenggarong, Rabu (3/5).

 “Saya berharap dari rakor ini dilakukan evaluasi yang disesuaikan dengan kebijakan Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS),” kata bupati Edi. Dia juga mengapresiasi atas inovasi percepatan pencegahan dan penanganan stunting dengan pendekatan keluarga di Kukar dengan Gerakan Keluarga Peduli Pencegahan dan Atasi Stunting (Ragapantas).

“Di sinilah peran perangkat daerah memiliki program yang menyasar pada keluarga, termasuk keluarga dengan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), sehingga dapat memberikan Outcome yang optimal terhadap percepatan pencegahan stunting di daerah,” ujarnya.

“Jadi tidak hanya menangani kasusnya, melainkan mengedukasi, memberikan kesadaran kepada masyarakat melalui keluarga, baik yang sudah masuk dalam kategori stunting, maupun yang akan memasuki keluarga baru usia perkawinan, ibu hamil, bayi dan balita,” katanya.

Di samping itu, peran pemerintah daerah tentunya harus menguatkan Puskesmas Pembantu (Pusban) dan revitalisasi posyandu. “Artinya, semua dapat berperan terutama dinas kesehatan, bagaimana menyiapkan sumber daya manusia-nya, sehingga para kader posyandu mudah memberikan edukasi kepada masyarakat mulai dari kebutuhan gizi dan lainnya,” kata Edi Damansyah.

Edi berharap penguatan kader posyandu dalam melakukan pendataan dari rumah ke rumah juga sangat membantu dan dapat diberikan insentif berbasis kinerja melalui dana Rp50 juta per/RT.

“Saya juga minta perangkat daerah jangan kerja sendiri-sendiri, melainkan tugas tim pencegahan ini nantinya dapat mengorganisir semua stakeholder maupun OPD di bawah komando Wakil Bupati Rendi Solihin, sehingga penanganan, pencegahan stunting berjalan dengan baik,” pintanya.

Adapun peran dari posyandu yakni melakukan pemantauan tumbuh kembang (Pengukuran dan Penimbangan) Balita dengan skema balita ke posyandu, kader melakukan pemantauan Barat Badan (BB) dan Tinggi Badan (TB), gangguan pertumbuhan yang dapat terdeteksi segera dan dapat dilakukan pencegahan, pertumbuhan lebih berat, gizi kurang/gizi buruk (Akut) dan Malnutrisi Kronis & Stunting). (adv/uyu)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)