Tempat Jamaah Haji Indonesia Agar Tidak Terlalu Jauh dari Lokasi Melempar JumrahPesan Wapres ke Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi

$rows[judul] Keterangan Gambar : Wapres Ma’ruf Amin menerima kunjungan Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq Fawzan Muhammed Alrabiah (dua kiri) dan rombongan, di Jakarta, Rabu (26/10). (Foto: BPMI Setwapres)

Jakarta, konklusi.id- Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin optimistis berbagai kelonggaran yang diberikan pemerintah Arab Saudi untuk jamaah Indonesia, akan semakin menambah semangat umat muslim Indonesia untuk mengunjungi tanah suci. Hal itu disampaikan wapres ketika menerima kunjungan Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq Fawzan Muhammed Alrabiah, di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (26/10).

Wapres menyambut baik kebijakan-kebijakan baru yang diberikan pemerintah Arab Saudi terhadap jamaah umrah dan haji Indonesia. “Saya menyampaikan penghargaan atas berbagai kebijaksanaan baru yang tadi disampaikan baik, yang menyangkut kunjungan umrah ataupun juga haji yang diberikan banyak kemudahan bagi para jamaah, khususnya jamaah Indonesia,” tuturnya.

Lebih lanjut, Wapres menyampaikan, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia tentu memiliki kekhususan dalam penyelenggaraan haji dan umrah. Sebab, animo untuk mengunjungi Arab Saudi menjadi sangat besar. “Mudah-mudahan kebijakan baru tentang umrah ini akan menambah semangat para orang yang berumrah dari Indonesia. Sebab, setiap hari ada orang umrah dari Indonesia,” paparnya. “Dengan adanya kesempatan-kesempatan bisa selain ke Makkah dan Madinah, bisa kemana-mana ini, saya kira akan sangat mendorong orang Indonesia untuk lebih berkeinginan lagi untuk umrah sekaligus melihat berbagai daerah di luar Haramain (dua kota suci, Makah dan Madinah),” tambahnya.

Di sisi lain, wapres juga meminta pemerintah Arab Saudi untuk memberikan perhatian, khususnya terhadap penempatan jamaah haji Indonesia di Mina. Wapres berharap penempatan jamaah haji Indonesia di Mina tidak terlalu jauh dari lokasi melempar jumrah. Wapres juga mengajak pemerintah Arab Saudi untuk sama-sama membangun kemitraan di bidang perdagangan, baik yang menyangkut kepentingan haji maupun lainnya. “Kami juga ingin dibukakan perdagangan untuk mengekspor barang-barang kebutuhan jamaah haji, khususnya Indonesia, baik di saat umrah dan haji,” ungkapnya.

Menutup pertemuan, wapres pun menekankan bahwa hubungan antara Indonesia dengan Saudi Arabia telah terjalin sejak lama. Hubungan itu bukan hanya antara kedua pemerintah, namun juga hingga ke tingkat masyarakatnya. Ia berharap ke depannya hubungan ini akan dapat terjalin semakin erat dan harmonis.

“Hubungan Indonesia-Saudi ini sudah berjalan, bukan hanya pemerintah, tapi masyarakatnya sudah sejak lama. Ada banyak orang-orang Indonesia yang menetap di Saudi bahkan juga ada yang sampai wafat di Saudi. Jadi antara Indonesia dengan Saudi ini memang hubungan yang sangat kuat sejak dahulu kala,” pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq Fawzan Muhammed Alrabiah, melaporkan berbagai kebijakan baru yang telah diambil oleh pemerintah Arab Saudi terkait penyelenggaraan ibadah umrah dan haji bagi jamaah Indonesia. Beberapa kebijakan tersebut di antaranya, perpanjangan masa berlaku visa umrah yang semula 30 hari menjadi 90 hari, kemudahan proses dalam pengajuan visa keberangkatan yang saat ini dapat dilakukan secara mandiri secara elektronik, hingga kebebasan dalam mengunjungi kota-kota lain di Arab Saudi, tidak hanya terbatas di Makkah dan Madinah saja.

Sementara terkait pemindahan letak jamaah haji Indonesia di Mina, dia berjanji setelah kunjungannya ke Indonesia, akan segera mendiskusikan mengenai hal ini untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada para jamaah dari Indonesia. “Yang terkait keberadaan jamaah haji Indonesia di Mina, kami sangat memberikan perhatian sekali tapi kami juga harus mengakui bahwa Mina itu tempat yang sangat sempit dan kecil sehingga kami harus memikirkannya untuk bisa memenuhi apa yang diharapkan,” imbuh Tawfiq.

“Saya berjanji di hadapan yang mulia bapak wakil presiden, sepulang dari sini, saya langsung akan membahas terkait tentang penempatan jamaah haji Indonesia di Mina, kalau tidak bisa semuanya tapi jumlah yang banyak itu bisa kita berikan tempat (terbaik),” pungkasnya. (ara)

 

 

 

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)