TENGGARONG, konklusi.id - Sekretaris
Daerah (Sekda) Kutai Kartanegara Sunggono membuka kegiatan Desk Usulan Program
Rumah Besar Penanggulangan Kemiskinan (RBPK) kepada Perusahaan Pertambangan
Batubara dan Perkebunan di Wilayah Kukar, di Ruang Rapat Bappeda Kukar Lantai 1,
Kamis (12/10).
Dalam acara tersebut kegiatan dibagi menjadi dua
sesi yang diikuti oleh 118 perusahaan batu bara dan 33 perkebunan kelapa sawit.
Hadir dalam acara tersebut Muhammad Reza Kabag SDA, Alfian Noor Kepala DPMPTSP
dan juga PLT Kepala DLHK dan beberapa perwakilan OPD terkait.
Dalam arahannya Sunggono mengatakan bahwa saat
ini Kutai Kartanegara dihadapkan pada tiga masalah besar yakni kemiskinan,
ketimpangan dan pengangguran. “Tiga tantangan besar tersebut menjadi mata
rantai yang saling terkait dan harus dipecahkan, pemerintah tak bisa sendiri
untuk itu perlu peran berbagi pihak termasuk perusahaan,” ungkapnya
Menurutnya, masalah besar tersebut seperti
lingkaran setan yang harus segera diputus dengan Program Rumah Besar
Penanggulangan Kemiskinan (RBPK) yang salah satunya adalah Corporate Social
Responcibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
Ia juga menjelaskan kan bahwa selama ini CSR
yang dilakukan masih bersifat sporadis, belum fokus dan terintegrasi. Program
CSR cenderung pada kegiatan dengan skala kecil sehingga dampak yang ditimbulkan
belum terlalu signifikan.
Untuk itu Pemkab Kukar menawarkan paradigma
baru CSR dengan mendorong agar program CSR dilakukan sejalan dengan prinsip
yaitu fokus, bertahap dan berkelanjutan. “Kegiatan yang disusun harus memiliki
road map yang jelas dengan siapa sasarannya, apa manfaatnya dan bagaimana
tindak lanjutnya sesuai dengan data yang dimiliki pemerintah yaitu by name dan
by address,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan bahwa Program/Kegiatan CSR
yang dilakukan perusahaan jangan hanya berorientasi pada peningkatan sarana dan
prasarana infrastruktur tetapi juga harus memfokuskan pada sektor pemberdayaan
masyarakat seperti pendidikan dan kesehatan serta sarana prasarana. “Kami punya
data yang valid siapa saja perusahaan yang sudah berkontribusi maupun yang
belum berkontribusi,” ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa perusahaan tak perlu
khawatir memberikan CSR karena yang akan diprioritaskan adalah masyarakat
miskin diwilayah kerjanya. Kegiatan Program Rumah Besar Penanggulangan
Kemiskinan (RBPK) dilakukan untuk memastikan perusahaan punya tanggung jawab
yang sama kepada Masyarakat khusunya masyarakat diwilayah kerjanya. (adv/uyu)
Tulis Komentar