TENGGARONG, konklusi.id - Matahari akhirnya meredup di ufuk barat Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), mengakhiri hari yang penuh berkah. Di halaman Kantor Bupati Kukar, kerumunan orang berkumpul, dipenuhi dengan aroma takjil yang menggoda dan lantunan salawat yang merdu. Mereka menantikan momen berbuka puasa bersama yang diselenggarakan oleh Bupati Kukar, Edi Damansyah, dan Gus Miftah.

Di antara kerumunan itu, terdapat seorang wanita yang wajahnya berseri-seri dengan kebahagiaan yang tak terlukiskan. Namanya Ambar Lestari, seorang warga Tenggarong yang pada hari itu mengalami keajaiban yang tak terduga. Dengan gemetar, ia memegang kupon door prize yang baru saja mengubah hidupnya.

"Saya tidak percaya," bisiknya, sambil meneteskan air mata haru. "Ini adalah berkah yang tidak pernah saya bayangkan."

Ambar adalah satu di antara ribuan hadirin, namun malam itu, ia menjadi sorotan. Detak jantungnya berhenti sejenak saat kupon pemenang door prize umrah diumumkan, dan tangis kegembiraan tak tertahankan ketika kupon itu ternyata miliknya.

"Alhamdulillah, hari ini saya mendapat hadiah umrah dari Bapak Edi Damansyah," ucap Ambar, suaranya gemetar. "Saya sangat berterima kasih atas rezeki tak terduga ini."

Kebetulan, Ambar juga sedang mengandung, menambah kebahagiaan yang ia rasakan. "Ini adalah kebahagiaan yang luar biasa bagi saya," tambahnya, sambil menyentuh perutnya yang mulai membesar.

Dalam keharuan yang mendalam, Ambar berharap untuk masa depan yang lebih baik. "Saya berdoa agar Pak Edi selalu diberikan kesehatan, kelancaran rezeki, dan membawa Kukar ke arah yang lebih baik."

Selain Ambar, Mariatin dan Syahwandi juga beruntung memenangkan hadiah umrah gratis tersebut. Ketiganya bersyukur dan berterima kasih kepada Bupati, sembari mendoakan agar sang pemimpin senantiasa dilimpahi kesehatan dan berkah rezeki.

Ambar, Mariatin, dan Syahwandi adalah tiga di antara ribuan orang yang memenuhi halaman Kantor Bupati Kukar sejak matahari Tenggarong condong ke barat pada Jumat, 5 April 2024. Mereka tidak hanya datang untuk berburu takjil; ada magnet lain yang menarik. Spanduk "Pengajian dan Buka Puasa Bersama Busu Edi Damansyah – Gus Miftah" terpampang lebar, mengundang warga Tenggarong untuk bersilaturahmi dan menimba ilmu.

Edi Damansyah dengan ramah menyambut warganya. Senyumnya merekah saat menyambut Miftah Maulana Habiburrahman, atau yang lebih dikenal sebagai Gus Miftah, yang baru saja tiba di Bumi Etam. Sore itu menandai dimulainya pengajian terbuka untuk umum.

Ribuan masyarakat memadati lokasi acara. Arena yang disediakan hampir tak mampu menampung antusiasme mereka. Di bawah langit senja, Gus Miftah mengantarkan kajian agama dengan gaya bicaranya yang khas, sesekali diselingi dengan celetukan jenaka yang mengundang tawa.

Bupati Edi, dengan nada penuh syukur, mengapresiasi upaya Pemkab Kukar yang terus berusaha meningkatkan kualitas keimanan umat melalui pengajian yang diinisiasi oleh Nahdlatul Ulama Kutai Kartanegara.

"Kita bersama-sama di sini, tidak hanya dari NU, tetapi juga dari Muhammadiyah dan LDII," ujarnya, menekankan bahwa kerjasama antar lembaga keagamaan adalah kunci untuk terus bersinergi. Menurutnya, program-program keagamaan yang direncanakan oleh Pemkab Kukar dan organisasi keagamaan lainnya adalah fondasi untuk membangun masyarakat yang beriman, taqwa, dan sejahtera.

"Dengan acara ini, saya berharap nilai keimanan dan ketaqwaan dalam menjalankan ibadah, baik ibadah keagamaan, sosial, maupun lainnya, dapat meningkat," tambahnya.

Dalam acara ngaji dan buka bersama Busu Edi Damansyah – Gus Miftah, Pemkab Kukar memberikan doorprize dengan berbagai macam hadiah menarik, termasuk hadiah utama umrah yang berhasil diraih oleh Ambar, Mariatin, dan Syahwandi.

Air mata bahagia Ambar, sang pemenang hadiah utama, menjadi simbol bahwa kebaikan dan kemurahan hati mampu menyentuh hati dan membawa kebahagiaan bagi orang lain. Hadiah umrah dari Edi Damansyah bukan sekadar perjalanan spiritual, tetapi juga menjadi bukti bahwa kepedulian dan perhatian pemimpin dapat memberikan secercah harapan di tengah kehidupan masyarakat. (ADV/zii)