TANZANIA, konklusi.id - Presiden Jokowi menyebutkan bahwa
pertemuan bilateral dengan Tanzania untuk memastikan bahwa Indonesia ingin
meningkatkan nilai investasi dalam bidang energi. Indonesia akan mewujudkan
kolaborasi konkret dengan Afrika melalui desain besar pembangunan lima tahun ke
depan yang sedang digarap.
Hal tersebut disampaikan dalam keterangan persnya setelah
pertemuan bilateral bersama Presiden Samia Suluhu Hassan di Dar Es Salaam State
House, pada Selasa (22/8). “Indonesia akan lakukan walk the
talk wujudkan kolaborasi konkret dengan Afrika. Indonesia sedang
rampungkan grand design pembangunan lima tahun ke depan untuk Afrika,” ucap Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi menyebutkan rencana pembangunan
tersebut salah satunya dalam sektor pertanian di Tanzania. “Salah satunya melalui
rencana revitalisasi Farmer’s Agriculture dan Rural Training Center di Morogoro
Tanzania,” jelasnya.
Selain sektor pertanian, Kepala Negara juga menegaskan
komitmen Indonesia dalam membangun ketahanan kesehatan di Tanzania melalui
pemenuhan kebutuhan produk farmasi di Tanzania.
“Indonesia berkomitmen menjadi bagian dalam membangun
Ketahanan kesehatan Tanzania, perusahaan farmasi Indonesia akan ekspor produk
perdananya di Tanzania sebagai bentuk kontribusi penuhi kebutuhan produk
farmasi Tanzania,” tandasnya.
Presiden Jokowi juga menyebutkan bahwa melalui pertemuan
bilateral tersebut, Indonesia ingin meningkatkan nilai investasi di Tanzania
dalam bidang energi.
“Indonesia ingin tingkatkan investasi di Tanzania termasuk
dalam pengelolaan Blok Gas Mnazi Bay oleh Pertamina dan pengolahan gas alam
menjadi bahan kimia dan pupuk,” jelas Presiden.
Kepala Negara menilai bahwa investasi dalam bidang tersebut
sangat strategis dan dapat memperkuat kerja sama antarnegara berkembang.
“Kerja sama investasi di bidang ini sangat strategis dan
akan memperkokoh kerja sama antara negara berkembang,” tandasnya.
Selain itu, Presiden juga mendorong
pembentukan Preferential Trade Agreement (PTA) antara Indonesia dan
Tanzania untuk mengoptimalkan potensi perdagangan kedua negara.
“Indonesia mendorong dibentuknya Preferential Trade
Agreement untuk semakin mengoptimalkan potensi perdagangan bilateral dua
negara yang tahun 2022 naik 20,7 persen,” ucapnya.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi juga menyebut bahwa dalam
pertemuan, Indonesia mengusulkan pembentukan Bilateral Investment
Treaty (BIT). “Untuk jamin perlindungan & kelangsungan investasi kedua
negara,” tandasnya.
Dalam kesempatan terpisah, Menteri Luar Neger Retno Marsudi
menyampaikan bahwa saat melaksanakan pertemuan terbatas (tete-a-tete), Presiden
Tanzania menyampaikan keinginannya untuk belajar dari Indonesia, terutama
mengenai pembangunan infrastruktur dan hilirisasi industri.
“Juga ingin belajar dari Indonesia untuk pengembangan
industri minyak kelapa sawit, serta belajar mengenai manajemen BUMN,” ucap
Menteri Luar Negeri.
Retno juga menyebut bahwa kedua presiden juga sepakat untuk
memperkuat kerja sama dalam bidang pelatihan dipomatik. “Presiden jokowi
mengundang tim dari Tanzania untuk berkunjung ke Jakarta untuk bertukar pikiran
mengenai pengembangan kurikulum sekolah diplomatik,” ucapnya.
Di samping itu, Retno juga menyampaikan bahwa dalam
pertemuan, kedua pemimpin negara telah sepakat untuk segera memulai negosiasi
dalam pembentukan PTA dan BIT. “Untuk PTA dan BIT, kedua presiden sepakat untuk
segera memulai negosiasi,” tandasnya.
Untuk diketahui, pertemuan kedua negara tersebut
menghasilkan sejumlah dokumen kerja sama dalam beberapa sektor yang
ditandatangani yakni Nota Kesepahaman Pembentukan Komisi Bersama untuk Kerja
Sama Bilateral, Perjanjian Bebas Visa bagi Pemegang Paspor Diplomatik dan
Dinas, Nota Kesepahaman Kerja Sama Kesehatan, Nota Kesepahaman Kerja Sama dalam
Sektor Energi, Nota Kesepahaman terkait Kerja Sama Ketenagalistrikan antara PLN
dengan Tanzania Electric Supply Company (TANESCO), Nota Kesepahaman antara MIND
ID dan State Mining Corporation (STAMICO) Tanzania, dan Nota Kesepahaman
mengenai Kegiatan terkait Rantai Nilai Bisnis Minyak dan Gas antara Pertamina
dan Tanzania Petroleum Development Corporation (TPDC). (uyu)
Tulis Komentar