SAMARINDA, konklusi.id – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur menggelar Rapat Paripurna ke-4 untuk pengucapan sumpah/janji Pimpinan DPRD Kaltim periode 2024–2029, Kamis (10/10/2024). Dengan pelantikan ini, DPRD Kaltim resmi memiliki pimpinan definitif yang akan menjalankan tugas hingga lima tahun mendatang.
Rapat tersebut dipimpin oleh Ketua
sementara DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud, didampingi Wakil Ketua sementara Ekti
Imanuel serta dihadiri oleh Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik, Ketua
Pengadilan Tinggi Kaltim Nyoman Gede Wirya, dan Sekretaris DPRD Kaltim
Norhayati Usman. Prosesi pengambilan sumpah berjalan khidmat dan disaksikan
oleh jajaran Forkopimda Kaltim, pimpinan partai politik, OPD, serta perwakilan
organisasi masyarakat.
Pimpinan definitif DPRD Kaltim yang baru
terdiri dari Hasanuddin Mas’ud sebagai Ketua dari Fraksi Golkar, Ekti Imanuel
sebagai Wakil Ketua I dari Fraksi Gerindra, Ananda Emira Moeis sebagai Wakil
Ketua II dari Fraksi PDIP, dan Yenni Eviliana sebagai Wakil Ketua III dari
Fraksi PKB. Mereka diharapkan mampu memaksimalkan agenda kerja DPRD Kaltim,
termasuk pembentukan alat kelengkapan dewan serta penyusunan program kerja yang
berkesinambungan.
Pembangunan IPM Menjadi Prioritas
Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud
menegaskan bahwa peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi fokus
utama dalam program kerja DPRD. Menurutnya, IPM yang mencakup aspek pendidikan,
kesehatan, dan ekonomi perlu mendapat perhatian serius, mengingat masih adanya
masalah stunting dan kurangnya fasilitas kesehatan di Kaltim, yang sebenarnya
memiliki potensi ekonomi dan kekayaan sumber daya alam yang besar.
Di bidang pendidikan, Hasanuddin mengakui
masih banyak tantangan, terutama di daerah perbatasan dan pedalaman yang
kekurangan fasilitas pendidikan. Selain itu, masalah kekurangan sekolah dan
ketidakmampuan menampung siswa baru dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
setiap tahunnya menjadi tantangan yang harus segera diatasi.
"Kami berkomitmen untuk memperjuangkan
pemerataan akses pendidikan, terutama di wilayah perbatasan," ujar
Hasanuddin.
Sinergi dengan Pemprov Kaltim dalam
Mengatasi Tantangan Masyarakat
Wakil Ketua II DPRD Kaltim Ananda Emira
Moeis menyoroti pentingnya sinergi antara Pemprov Kaltim dan DPRD dalam
menyelesaikan persoalan yang menyentuh langsung masyarakat, seperti
pengembangan sumber daya manusia yang semakin krusial dengan adanya pemindahan
Ibu Kota Negara (IKN).
"Dengan mendengar aspirasi masyarakat
secara langsung, kami bisa merumuskan solusi yang lebih efektif," kata
Ananda. Politisi PDIP ini juga menekankan pentingnya peningkatan prestasi di
kalangan perempuan, remaja, dan pemuda Kaltim di tingkat nasional dan
internasional sebagai salah satu indikator kemajuan pendidikan di Kaltim.
Peningkatan Infrastruktur Jalan
Isu infrastruktur jalan menjadi sorotan
utama Wakil Ketua I DPRD Kaltim Ekti Imanuel, khususnya di Kabupaten Kutai
Barat dan Mahakam Ulu yang masih memiliki akses jalan yang minim. Ia berharap
anggaran provinsi ke depan dapat memberikan perhatian yang lebih besar untuk
pembangunan jalan, termasuk pada ruas Samarinda-Kutai Barat yang membutuhkan
dukungan dari pemerintah pusat.
"Saya berharap di tahun 2026, provinsi
bisa lebih besar berinvestasi dalam pembangunan jalan di Kubar dan Mahulu untuk
membuka keterisolasian kedua daerah tersebut," kata Ekti.
Dengan kepemimpinan yang baru, DPRD Kaltim
bertekad mempercepat pembangunan di segala bidang untuk kesejahteraan
masyarakat Kalimantan Timur, termasuk dalam rangka mendukung kesiapan provinsi
tersebut sebagai penyangga Ibu Kota Negara yang baru. (adv/uyu)
Tulis Komentar