Bupati Tinjau Upaya Pencegahan Stunting di Posyandu Edelweis Jembayan

$rows[judul] Keterangan Gambar : Bupati Edi Damansyah berfoto bersama setelah meresmikan Posyandu Edelweiss di Desa Jembayan, Kecamatan Loa Kulu,Kamis (4/7).

TENGGARONG, Konklusi.id - Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah mengapresiasi upaya pengukuran dan penimbangan serentak yang telah dilaksanakan selama empat minggu pada bulan Juni di Kecamatan Loa Kulu. Kegiatan ini, yang melibatkan semua komponen, berhasil mencapai 100 persen penyelesaian. Pengukuran dan penimbangan dilakukan serentak secara nasional untuk memastikan data yang akurat.

 

“Tolong data-data yang pasti benar-benar valid, jangan sampai ada yang tidak diketahui,” ujar Bupati Edi Damansyah setelah meresmikan Posyandu Edelweiss di Desa Jembayan, Kecamatan Loa Kulu,Kamis (4/7). Acara tersebut dilanjutkan dengan gerakan makan telur dan minum susu dalam rangka intervensi gizi spesifik untuk kampanye pencegahan stunting.

 

Dari hasil pengukuran serentak di Kecamatan Loa Kulu, tercatat 3.502 bayi dan balita. Dari jumlah tersebut, 429 atau 12,25% merupakan anak-anak yang diukur dan ditimbang di Desa Jembayan sebanyak 638 anak, yang selesai pada bulan Juni.

 

“Sebab data itu sangat penting supaya kita mengetahui pasti data dan kategorinya agar kita bisa segera melakukan penindakan ataupun penanganannya dengan tepat,” ujarnya.

 

Edi Damansyah berharap agar para kader Posyandu tetap aktif melakukan kegiatan rutinnya setiap bulan. Bersama Ketua TP PKK dan dinas instansi terkait, Edi terus memantau program revitalisasi Posyandu. Ia mengucapkan terima kasih kepada kader posyandu yang telah bekerja dengan baik dan menekankan pentingnya optimalisasi melalui program revitalisasi posyandu.

 

Pada tahun 2022, tercatat 27% stunting di Kukar. Namun, pada tahun 2023, setelah bekerja serentak hingga Juni, angka stunting menurun menjadi 15,4%. Edi memuji kinerja para kader posyandu dan mendorong peningkatan lebih lanjut.

 

Pemkab Kukar dalam program revitalisasi posyandu tidak hanya membangun fisik tetapi juga menyediakan dana untuk operasional insentif bagi kader posyandu, sebagai bentuk apresiasi walaupun nilainya mungkin belum memadai.

 

Edi berharap agar kader posyandu, didampingi oleh dinas Kesehatan, TP PKK, Tim Pendamping Keluarga, PLKB serta dinas instansi terkait, aktif setiap hari untuk mengatasi stunting, termasuk dengan pemberian makanan tambahan untuk bayi dan balita.

 

Edi Damansyah berharap dukungan dari semua pihak, termasuk kader posyandu, camat, kepala desa, ketua RT, dan tokoh masyarakat untuk lebih fokus bekerja dalam penanganan stunting selama dua bulan ke depan, karena sangat berpengaruh dalam tumbuh kembang anak.

 

“Kenapa gerakan ini dilakukan secara nasional dan dilakukan dengan konsisten di Kutai Kartanegara? Kita tidak ingin generasi anak di Kukar tidak cerdas. Generasi anak di Kukar harus cerdas, pintar, dan bahagia,” kata Edi Damansyah. (ADV/zii)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)