TENGGARONG, konklusi.id – Bupati Kutai Kartanegara
(Kukar) Edi Damansyah melaksanakan safari Ramadhan di Desa Sambera Baru,
Kecamatan Marang Kayu, pada Senin (25/3). Dalam kunjungan tersebut, Bupati Edi
Damansyah didampingi oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kukar KH. Abdul
Hanan dan sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Mereka diterima
oleh Camat Marang Kayu Ambo Dalle dan Kepala Desa Sambera Baru M. Taufik
Qurrahman.
Selain bersilaturahmi secara langsung
dengan masyarakat Desa Sambera Baru, Bupati Edi Damansyah juga menyerahkan akta
dan dana hibah kepada yayasan dan pesantren serta memberikan bantuan sembako
kepada masyarakat yang berhak menerimanya.
Adapun yayasan dan pesantren yang menerima
dana hibah adalah: Pesantren Darul Ikhlas sebesar Rp. 100 juta, Yayasan Mushola
Al Barokah Desa Prangat Baru sebesar Rp. 200 juta, dan Yayasan Langgar Al Husna
Desa Sebuntal sebesar Rp. 200 juta. Selain itu, bantuan paket sembako sebanyak
30 paket diserahkan, terdiri dari 10 paket untuk pesantren dan 20 paket untuk
masyarakat tidak mampu.
“Silaturahmi pada sore hari ini tadi ada
paket sembako yang kami serahkan kepada bapak ibu yang berhak menerimanya.
Semoga sembako ini menjadi bagian yang melengkapi kebutuhan ekonomi khususnya
di bulan Ramadhan ini,” ujar Edi Damansyah usai menyerahkan bantuan.
Edi menyebutkan bahwa selain bantuan paket
sembako, ada juga realisasi program keagamaan berupa bantuan hibah kepada
yayasan keagamaan dan pondok pesantren. “Karena ada program Kukar Berkah yang
salah satu kegiatannya adalah rehabilitasi rumah ibadah dan penguatan proses
belajar mengajar di pondok pesantren, tadi sudah kami serahkan,” sebutnya.
Bupati Edi berharap bantuan-bantuan
tersebut bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya dan meminta kepada penerima untuk
membuat pertanggungjawabannya. “Tolong nanti disampaikan ke bagian kesra,
karena memang kami harus mempertanggungjawabkan keuangan pemerintah kabupaten
ini setiap akhir tahunnya,” harapnya.
Terkait bantuan kepada Pondok Pesantren
Darul Ikhlas, bupati mengungkapkan bahwa bantuan yang diberikan berkelanjutan,
bukan hanya sekali, karena adanya proses penguatan belajar mengajar yang
berkelanjutan.
“Semoga keberadaan pondok pesantren ini
bagian dari kebersamaan kita dalam bekerja bersama terkait dengan pengembangan
sumber daya manusia yang berakhlak mulia, unggul, dan berbudaya. Itulah yang
merupakan fokus kami,” pungkasnya. (adv/uyu)
Tulis Komentar