Wabup Rendi Solihin Bangga Petani Samboja Semangat Bercocok Tanam

$rows[judul] Keterangan Gambar : Wabup Rendi Solihin memanen tomat dan menyerap aspirasi petani, salah satunya terkait akses jalan usaha tani yang masih belum maksimal serta ketersediaan pupuk.

TENGGARONG, konklusi.id – Dalam kunjungannya di Kelurahan Sungai Merdeka, Kecamatan Samboja Barat, Wakil Bupati Kukar H. Rendi Solihin bersama rombongan terdiri dari Kepala Organisasi Perangkat daerah (OPD) terkait memasuki area pertanian Kelompok Tani Rawa Lambur. Terlihat berbagai macam jenis tanaman hortikultura tumbuh subur, salah satunya tomat yang sudah memerah siap panen.

Kehadiran Rendi Solihin disambut gembira puluhan warga tani Rawa Lambur yang sudah menunggu kedatangannya dan langsung menuju area pertanian untuk melakukan panen raya tomat.

“Saya bangga atas hasil kerja keras petani kita yang ada di Kecamatan Samboja, tentunya ini merupakan semangat yang luar biasa untuk terus bercocok tanam dan menghasilkan apa yang kita panen saat ini,” apresiasinya.

Bahkan salah satu kelompok tani Rawa Lambur Slamet turut mendampingi wabup Rendi Solihin memanen tomat dan menyampaikan permasalahan yang dihadapi kelompoknya, salah satunya terkait akses jalan usaha tani yang masih belum maksimal serta ketersediaan pupuk.

“Akses jalan usaha tani Rawa Lambur Insya Allah tahun ini kita selesaikan dan terkait pupuk juga jadi prioritas, termasuk masalah sistem pengairan atau irigasi akan dilakukan melalui pembangunan embung pintu-pintu air,” kata Rendi Solihin.

Menurut Rendi, kelompok Tani Rawa Lambur harus banyak bersyukur, karena ketika saat ini hampir sebagian besar wilayah Indonesia termasuk wilayah Kutai Kartanegara petani tidak dapat menanami lahannya karena musim kemarau, Alhamdulillah lahan di Poktan Rawa Lambur ini masih dapat ditanami dengan berbagai jenis tanaman hortikultura termasuk tanaman tomat.

Dengan terbatasnya produk pertanian di pasar termasuk tomat, tentunya juga akan memberikan harga yang cukup bagus bagi petani Rawa Lambur. Hal ini tentu karena adanya sungai Saka Kanan yang masih dapat menjadi sumber air bagi petani.

Di samping itu, kelangkaan dan mahalnya harga beras saat ini, disebabkan karena sebagian besar sentra pertanian sawah di Indonesia saat ini tidak dapat ditanami karena musim kemarau. Sehingga produksi padi sangat terbatas dan pada akhirnya terjadi kelangkaan serta mahalnya harga beras. Semoga kondisi ini dapat segera di atasi dan beberapa waktu ke depan sudah memasuki musim hujan.

Pemkab Kukar pun terus berupaya untuk penyediaan air di wilayah sentra pertanian adalah dengan membangun sumber bor. Untuk program ini, Pemkab Kukar bekerjasama dengan TNI khususnya Kodim 0906/Kutai Kartanegara akan membangun 89 (delapan puluh sembilan) titik bor pengairan pertanian di 5 kecamatan (Tenggarong, Tenggarong Seberang, Loa Kulu, Sebulu dan Muara Kaman).

“Tanggal 20 Februari 2024 minggu lalu, Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Maruli Simanjunak, M.Sc. telah melakukan Kickoff Pembangunan Sarana Pengairan Pertanian ini. Secara bertahap kita berharap program ini juga akan dikembangkan di kecamatan lain termasuk kecamatan Samboja,” jelasnya. (adv/uyu)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)