Rinda: Cara Paling Efektif Mencegah Radikalisme Melalui Pendidikan

$rows[judul] Keterangan Gambar : Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menghadiri Sosialisasi Peran Intelektual Muda dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme 2024 di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) di Grand Elty Singgasana, Tenggarong, Senin (3/6).

TENGGARONG, Konklusi.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menghadiri Sosialisasi Peran Intelektual Muda dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme 2024 di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) di Grand Elty Singgasana, Tenggarong, Senin (3/6). Acara ini menghadirkan narasumber Kepala Badan Kesbangpol Kukar, Rinda Desianti, Iptu Husin Susidi Katim Idensos/Pencegahan Satgaswil Kaltim Densus 88 AT Polri, dan Ahmad Dani. Moderator acara adalah Sekretaris Badan Kesbangpol Kukar, Sutrisno.

 

Rinda Desianti, dalam paparannya, menegaskan bahwa salah satu cara paling efektif untuk mencegah radikalisme adalah melalui pendidikan. Pendidikan Islam yang benar dan akurat dapat memberikan pemahaman yang benar tentang keyakinan Islam serta mengajarkan nilai-nilai perdamaian, toleransi, dan keseimbangan.

 

Ia menekankan pentingnya pengajaran Tafsir atau penafsiran Al-Quran yang benar dan obyektif. Guru atau pemimpin agama harus mengajarkan tafsir yang jelas dan tidak ambigu, memastikan bahwa siswa tidak salah mengartikannya. Pendekatan yang moderat dan waspada diperlukan untuk memastikan bahwa siswa memahami ajaran agama dengan benar, termasuk mengajarkan kesederhanaan dan keadilan yang diajarkan oleh Islam.

 

"Oleh karena itu, para pemimpin agama harus mempromosikan kesederhanaan dalam perilaku mereka dan mengajarkan keadilan dan egalitarianisme kepada jemaah mereka," ujar Rinda.

 

Rinda juga menekankan pentingnya mendorong keterlibatan sosial. Para pemimpin agama dan organisasi Islam harus mendorong keterlibatan sosial dan pengembangan keterampilan dalam masyarakat mereka. Hal ini dapat membantu anggota masyarakat merasa terlibat dan memiliki kontribusi yang positif dalam masyarakat mereka, serta mengurangi kemungkinan mereka merasa terasing dan mencari dukungan dari kelompok radikal.

 

Selain itu, Rinda menegaskan pentingnya meningkatkan kesadaran tentang bahaya radikalisme. Masyarakat harus diberitahu tentang bahaya radikalisme dan diajak untuk melaporkan tindakan atau aktivitas yang mencurigakan kepada otoritas yang berwenang.

 

"Masyarakat harus diberitahu tentang bahaya radikalisme dan diajak untuk melaporkan tindakan yang mencurigakan atau aktivitas yang mencurigakan kepada otoritas yang berwenang," tegasnya.

 

Turut hadir dalam acara tersebut adalah Sofian Agus Kaban Kesbangpol Kaltim, Firdaus Sekretaris Badan Kesbangpol Kaltim, perwakilan Polres/Kodim Kukar, dan Zulkipli Kabid Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Badan Kesbangpol Kukar, serta para tamu undangan terkait lainnya. (ADV/zii)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)