Jakarta, konklusi.id - Presiden Prancis Emmanuel Marcon berencana mengunjungi Ukraina pada pekan ini. Hal ini terjadi saat Negeri Eiffel itu mendorong perdamaian di wilayah Kyiv yang sedang dalam serangan Rusia.
Mengutip AFP, Macron sendiri belum mengkonfirmasi kapan rencana perjalanannya itu. Namun, dalam sebuah kunjungan ke Rumania, Rabu (15/6), presiden 44 tahun itu menyebut perlu adanya diskusi mendalam antara pihaknya dengan Ukraina.
"Di gerbang Uni Eropa kami, situasi geopolitik yang belum pernah terjadi sebelumnya sedang terjadi," katanya setelah bertemu dengan pasukan Prancis yang ditempatkan di Rumania.
"Konteks politik dan keputusan yang harus diambil oleh Uni Eropa dan beberapa negara membenarkan diskusi mendalam baru dan kemajuan baru,” sambungnya.
"Kami, Uni Eropa, perlu mengirim sinyal politik yang jelas ke Ukraina dan rakyat Ukraina, yang telah melawan dengan heroik selama beberapa bulan," tegas Macron di depan Presiden Rumania Klaus Iohannis seperti dikutip dari CNBCIndonesia.
Rumania sendiri merupakan negara yang berbatasan langsung dengan Ukraina. Negara yang beribukota di Bucharest ini juga telah menjadi tujuan para pengungsi Ukraina yang lari akibat perang.
Sementara itu, setelah dari Rumania, Macron dijadwalkan akan mengunjungi Moldova. Kunjungan itu akan menjadi kunjungan pertama Presiden Prancis ke negara itu sejak 1998.
Moldova, yang berbatasan juga dengan Ukraina, turut mengalami ketegangan dengan Rusia. Negara itu diketahui sedang melawan kelompok separatisme Transnistria yang didukung Moskow.
Sejauh ini, Macron telah mengambil sikap yang sentral dalam perang antara Rusia dan Ukraina. Tak lama sebelum Moskow menyerang tetangganya itu, ia sempat terbang ke Kremlin untuk bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin terkait memanasnya hubungan Rusia dengan pemerintah Kyiv.
Meski begitu, saat Rusia benar-benar menyerang Ukraina, ia memutuskan untuk bergabung bersama negara-negara Barat lainnya. Ia turut menjatuhkan sanksi terhadap Negeri Beruang Merah.
Sebenarnya selain Macron, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga menyuarakan perdamaian kedua negara. Beberapa kali negosiasi damai dilakukan di Ankara, meski tak membuahkan hasil. (uyu)
Tulis Komentar