TENGGARONG, Konklusi.id – Pemkab Kukar melalui Bagian Pengadaan Barang
dan Jasa (BPBJ) telah melaksanakan program strategi percepatan belanja produk
dalam negeri dan produk usaha mikro, usaha kecil, dan koperasi melalui katalog
elektronik lokal pemerintah daerah. Secara administrasi, baik itu surat, ada
kegiatan monitoring evaluasi khusus yang dilakukan setiap minggu (Ngapeh Hambat)
untuk mengetahui realisasi belanja melalui katalog.
Hal ini sesuai dengan komitmen
bupati Kukar beserta jajaran, untuk mendorong semua organisasi perangkat daerah
OPD, agar melakukan belanja produk lokal/produk dalam negeri melalui penyedia
lokal. Atas kerja bersama dan komitmen ini, Pemkab Kukar mendapat penilaian
khusus dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pusat LKPP Pusat dengan
meraih trofi dan penghargaan. Sebagai Predikat Terbaik Tingkat Kabupaten se-Indonesia
untuk Kategori Nilai Transaksi Produk Dalam Negeri PDN Terbesar dan Terbaik
kategori Nilai Transaksi UMK Terbesar.
“Alhamdulillah ini
merupakan kado terindah bagi kita semua berkat kerja keras dan semangat
berkolaborasi untuk Kukar Hebat,” kata Aspianur Sandi Kepala Bagian Pengadaan
Barang dan Jasa Setkab Kukar, Jumat (10/11 ). Aspianur Sandi juga mengucapkan banyak terima kasih kepada perangkat
daerah, PPK dan pejabat pengelola atas komitmennya untuk melakukan transaksi
belanja pengadaan barang dan jasa melalui e
purchasing.
Ke depannya, sambung dia,
pihaknya juga sudah mempersiapkan segala sesuatunya. Di antaranya melaksanakan
bimbingan teknis. Mengajak kepada seluruh pelaku UMKM untuk bergabung dengan marketplace
agar UMKM turut andil berperan aktif dalam proses pengadaan barang/jasa
pemerintah. Strategi ini dilakukan untuk membela, melindungi, dan memberdayakan
UMKM agar naik kelas.
Kemudian, Aspianur Sandi
juga mengatakan, pihaknya juga telah menyiapkan beberapa langkah strategis untuk
peningkatan belanja melalui e purchasing baik itu secara kualitas dan
kuantitas. Seperti pada tahun depan kartu kredit pemerintah daerah akan
diintegrasikan untuk belanja pengadaan barang dan jasa, karena tahun depan e
purchasing/katalog akan di update versi 0.6. “Banyak fitur baru sampai ke
pembayaran, yang melibatkan pelaku pengadaan, transformasi kebijakan pengadaan
yang mengharuskan para pelaku pengadaan juga harus bertransformasi juga untuk
Kutai Kartanegara yang lebih maju,” katanya. (adv/ara)
Tulis Komentar