Lantik Dewan Hakim MTQ Ke-44, Sunggono Berpesan Jaga Netralitas dan Profesional

$rows[judul]

TENGGARONG, Konklusi.id – Sekda Kukar H Sunggono yang juga Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kukar, melantik dewan juri/hakim yang akan bertugas pada pelaksanaan Muhasabah Tilawatil Quran (MTQ) ke-44 Tingkat Kabupaten di Balai Pertemuan Umum (BPU) Desa Kota Bangun III, Jumat (10/11).Selain pelantikan dewan hakim, di waktu yang sama juga dilakukan pelantikan LPTQ dan pengurus Majelis Ulama Informasi (MUI) Kecamatan Kota Bangun Darat.

 

Sekda Sunggono saat membacakan sambutan bupati menyebutkan, dewan hakim MTQ merupakan organ penting dalam perhelatan MTQ. Peran dan tugas dewan hakim sebagai penilai dalam MTQ sangat krusial, sehingga diperlukan adanya sikap untuk membangun kesepahaman antar dewan hakim dalam memahami kandungan isi Alquran dan tata cara penilaian MTQ. “Dengan demikian ajang MTQ ini benar benar akan melahirkan dan menghasilkan qori dan qoriah, hafiz dan hafizah, mufasir dan mufasirah yang terbaik” sebutnya. “Oleh karena itu saya yakin dan percaya bahwa seluruh dewan hakim MTQ yang baru saja dikukuhkan akan menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, sehingga pemenangnya adalah putra putri terbaik yang memang layak untuk mewakili Kafilah Kabupaten Kutai Kartanegara mengikuti MTQ Tingkat Provinsi Kalimantan Timur dan akan siap mempertahankan juara umum yang ke tujuh kalinya” tuturnya.

 

Sunggono berpesan agar menjaga kekompakan antara sesama dewan hakim,menjadi dewan hakim yang betul-betul adil dan bersikap netral serta professional, dan pegang teguh dan menaati kode etik. Ia juga melarang ada dewan hakim yang mengunjungi pemondokan kafilah, selama kegiatan MTQ berlangsung, apalagi memberikan informasi yang seharusnya dirahasiakan oleh seorang dewan hakim atas hasil perlombaan. Sekda Sunggono berharap MTQ betul-betul dijadikan ajang bukan hanya lomba baca dan tulis Alquran, tetapi MTQ juga akan menjadi cara bersama untuk membumikan Alquran di Kutai Kartanegara.

 

Sehingga seluruh masyarakat tumbuh rasa cinta terhadap Alquran, mau membaca, mempelajari isi kandungannya dan akhirnya mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. “Makanya saya tidak pernah bosan untuk mengajak seluruh warga masyarakat muslim di daerah ini untuk mewujudkan kehidupan yang sejahtera dan bahagia di bawah naungan Alquran,” harapnya. (adv/ara)

 

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)