TENGGARONG, konklusi.id – Asisten III Bidang
Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara, Dafip
Haryanto, bersama Kabag SDA Muhammad Reza, menghadiri Kick-off dan Sosialisasi
Pelaksanaan Program Penyaluran Dana Forest Carbon Partnership Facility – Carbon
Fund (FCPF-CF) kepada Pemerintah Desa, Kampung/Kelurahan, dan Kelompok
Masyarakat.
Acara ini berlangsung pada Kamis (28/3) di
Hotel Mercure Samarinda dan diikuti oleh perwakilan dari seluruh kabupaten/kota
se-Kaltim, serta perwakilan Bank Dunia secara online. Dalam kegiatan tersebut,
Sekda Provinsi Kalimantan Timur, Sri Wahyuni, menandatangani perjanjian kerja
sama dengan Direktur Eksekutif Kemitraan Laode Muhamad Syarif terkait
pelaksanaan program FCPF-CF.
Sri Wahyuni menyatakan apresiasinya atas
diselenggarakannya kegiatan ini dan pentingnya sosialisasi penyaluran dana
FCPF-CF kepada masyarakat tingkat desa dan kelurahan. "Pemerintah dan
masyarakat Kalimantan Timur telah lama menantikan realisasi dana FCPF-CF ini,
yang gaungnya terdengar hingga ke tingkat nasional dan internasional,"
ujar Sri Wahyuni. Ia menambahkan bahwa penerima manfaat di tingkat desa telah
ditetapkan melalui SK, dan besaran manfaat juga telah ditentukan.
Sri Wahyuni menjelaskan bahwa proses
mendapatkan dana FCPF-CF memakan waktu sekitar 14 tahun, dimulai sejak
Kalimantan Timur mencanangkan program Kaltim Hijau/Kaltim Green pada tahun
2008.
"Pada tahun 2019, kami mendapatkan
pendampingan dari Kementerian Lingkungan Hidup untuk menyusun dokumen
kesepakatan dengan Bank Dunia, dan setelah dua tahun persiapan, kami
menandatangani kontrak untuk mengurangi emisi dan menyediakan stok karbon sebanyak
22 juta ton karbondioksida ekuivalen," jelasnya.
Menurut Sri Wahyuni, ini adalah upaya
kolektif yang melibatkan kontribusi dari kabupaten/kota di Kalimantan Timur.
"Mekanisme dana karbon ini akan dibagi kepada kabupaten/kota dan langsung
diserahkan kepada pemerintah desa. Kami berharap semua pihak dapat mengawal
implementasi dana FCPF-CF ini dengan baik," harapnya.
Asisten III Bidang Administrasi Umum
Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara, Dafip Haryanto, menyatakan
dukungan dan apresiasinya terhadap program ini. "Kami berharap nantinya
akan ada pendampingan yang baik agar semua bisa berjalan sesuai harapan,"
katanya.
Acara ini juga menjadi momen penting untuk
memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam upaya pengelolaan karbon dan
pelestarian lingkungan. Dengan tema yang menekankan pentingnya kontribusi
setiap pihak, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang
signifikan bagi lingkungan dan masyarakat Kalimantan Timur.
Dengan kolaborasi yang baik, Kalimantan
Timur dapat terus menjadi daerah penghasil karbon yang penting dan berperan
sebagai paru-paru dunia, memberikan manfaat besar tidak hanya bagi masyarakat
setempat tetapi juga bagi lingkungan global. (adv/uyu)
Tulis Komentar