Jakarta, konklusi.id - Deklarasi Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) diprediksi bakal berkonsekuensi terhadap Partai Nasdem. Tiga kursi menteri Nasdem bisa terancam, karena Gubernur DKI Jakarta itu bukanlah kandidat yang diinginkan Istana.
Pengamat Politik Ahmad Khoirul Umam mengatakan, pencapresan Anies Baswedan oleh Nasdem merupakan langkah progresif pasca hasil rakernas Juni lalu. Keputusan Nasdem itu nampaknya telah dikoordinasikan dengan Demokrat dan PKS. ''Maka, hal itu akan menjadi langkah awal yang segera memicu percepatan konsolidasi koalisi,'' terangnya seperti dikutip dari Jawapos.com, Kamis (6/10).
Jika mekanisme internal Demokrat dan PKS bisa segera berjalan cepat untuk menyambut langkah Nasdem, besar kemungkinan deklarasi koalisi tiga partai akan dilakukan sebelum akhir tahun 2022 ini.
Dosen Universitas Paramadina itu mengatakan, Anies juga disinyalir berlawanan dengan lingkaran kekuasaan, maka langkah Nasdem untuk mencapreskan Anies ini juga bukan tanpa risiko. ''Potensi risiko yang paling besar adalah ancaman reshuffle tiga menteri Nasdem di pemerintahan, dan evaluasi total posisi Nasdem di lingkaran kekuasaan,'' urainya.
Bahkan, bisa terjadi kriminalisasi dan penggembosan kekuatan politiknya menjelang 2024 mendatang. Semua itu bisa dinetralisasi jika Nasdem bisa segera berkoordinasi dengan Demokrat dan PKS.
Ketua DPP Partai Nasdem Taufik Basari mengatakan, Presiden Jokowi merupakan sosok yang sangat menghormati keputusan partai politik. Maka, kata Tobas, sapaan akrab Taufik Basari, terlalu jauh jika menganggap posisi tiga menteri Nasdem terancam, karena mendeklarasikan pencapresan Anies.
Dia yakin tiga menteri Nasdem di Kabinet Indonesia Maju tetap aman dari perombakan. Partai Nasdem akan mengawal pemerintahan Jokowi sampai selesai. ''Jadi, pencapresan Anies tidak akan mengganggu hubungan baik dengan presiden,'' pungkasnya. (uyu)
Tulis Komentar