TENGGARONG, Konklusi.id- Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah selaku Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kukar yang juga pembina Kelompok Wanita Tani (KWT), memberikan arahan pada acara Halalbihalal dan silaturahmi KWT Kukar di Pendopo Odah Etam, Rabu (1/5). Halalbihalal dan silaturahmi yang dihadiri perwakilan KWT 20 kecamatan, 193 desa dan 44 kelurahan itu, juga dihadiri jajaran KTNA Kukar dan jajaran Pemkab Kukar.
Edi Damansyah sebagai pembina KWT menyebutkan, KTN dan KWT merupakan salah satu mitra Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara. KWT merupakan wadah berkumpulnya para wanita – wanita karier yang memiliki struktur kepengurusan di kecamatan, kelurahan dan desa, kalau dalam anggaran dasar/anggaran rumah tangga anggota KWT itu adalah para wanita yang bergelut di bidang pertanian. “Kalau melihat AD/ARTnya sebenarnya yang lebih penting anggotanya para wanita tani yang ada di kelurahan dan desa–desa, dan ibu–ibu sebagai pengurusnya” ujarnya. Edi mengingatkan agar wadah KWT yang selama ini berjalan sendiri–sendiri dan sangat terbatas ruang lingkup cakupannya, sehingga dengan KWT ini lebih luas cakupannya dan bisa bergerak lebih bebas. Sehingga pemerintah lebih mudah melakukan pembinaan serta fasilitasi bantuan–bantuan yang harus diberikan kepada kelompok–kelompok dalam hal ini KWT.
“Makanya saya setiap hadir dalam pelantikan KTNA maupun KWT selalu mengingatkan karena ada yang nanya apa sih tugas utama kami, jadi saya jelaskan namanya kelompok tani ya tugasnya nanam, beda dengan pedagang yang di pasar” terangnya. Dalam momentum halalbihalal dan silaturahmi itu, Edi Damansyah mengharapkan optimalisasi penguatan, karena apapun yang ditetapkan pemkab yang berkaitan dengan program ketahanan pangan merupakan hal yang paling mendasar. “Karena kalau pangan kita tidak kuat, maka akan terjadi gejolak sosial yang bisa mengganggu kehidupan tatanan bernegara dan berbangsa khususnya di negara kita ini” tuturnya. Bupati mengapresiasi peranan KTNA dan KWT, karena Kukar unggul dari sembilan kabupaten/kota yang ada di Kaltim dalam ketahanan pangan, sekitar 42 persen kebutuhan beras di Kaltim dari Kukar, selain itu kebutuhan – kebutuhan pokok lainnya seperti hortikultura Kukar juga unggul dari sembilan kabupaten/ kota di Kaltim.
“Jadi yang sudah kita lakukan ini juga salah satu peran para KWT – KWT yang ada di kecamatan, kelurahan dan desa – desa yang ada di Kutai Kartanegara, dan saya sudah berkeliling KWT – KWT itu sudah ada aktivitasnya” ungkapnya. Dirinya sudah menyampaikan kepada jajarannya khususnya Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan selaku dinas yang mengampu urusan dan leading sektor ketahanan pangan yang perlu dilakukan saat ini adalah optimalisasinya. “Karena katakanlah KWT ini saat ini fokus pada pemanfaatan lahan–lahan pekarangan seperti yang sudah dilakukan di kecamatan–kecamatan, jadi sekali lagi saat ini yang kita perlukan optimalisasi” tegasnya. Ia berharap melalui ketua KWT kabupaten yang harus dilakukan terlebih dahulu bagaimana memverifikasi kelompok – kelompok yang sudah ada, dan bagaimana mengidentifikasi komoditi–komoditi apa keunggulannya di kecamatan, kelurahan dan desa masing-masing. “Setelah itu kami akan mencoba memfasilitasi bagaimana pasarnya nanti juga bisa terhubung dengan baik, ini yang akan kita lakukan bersama, jadi saya mohon melalui silaturahmi ini bagian dari bagaimana kita menguatkan komitmen dan optimalisasi peran dan fungsi KWT.” pungkasnya. (adv/ara)
Tulis Komentar