TENGGARONG, Konklusi.id- Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kutai Kartanegara Maslianawati Edi Damansyah membuka kegiatan parenting yang dilaksanakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kukar pada Selasa (28/5) di SDN 003 Loa Kulu. Acara tersebut bertemakan Fasilitasi PAUD-(HI) dalam rangka Pengentasan Stunting dan Penguatan Transisi PAUD Kk SD yang menyenangkan. Acara dimeriahkan dengan penampilan Rizti siswi SDN 03 Loa Kulu membawakan lagu Burung Enggang, Keke dari SDN 17 Loa kulu yang membawakan lagu Buah Bolo dan penampilan TK Darul Sakinah 01 Loa Kulu. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maria Ester, Sekretaris Kecamatan Loa Kulu Ibramsyach, Bunda PAUD Loa Kulu Siti Rahma dan juga bunda PAUD se-Kecamatan Loa Kulu.
Dalam sambutannya Maslianawati Edi Damansyah mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu ajang silaturahmi dan belajar bagi bunda-bunda PAUD yang ada di Kecamatan Loa Kulu. Selain bunda-bunda PAUD, tambahnya, kegiatan ini juga bagus untuk diikuti oleh orangtua murid karena ini menyangkut masa depan anak-anak 15 hingga 20 tahun ke depan. Ia juga menjelaskan bahwa Fasilitasi holistik integratif dalam rangka pengentasan stunting dan penguatan transisi PAUD ke sekolah dasar yang menyenangkan sebenarnya sudah dilaksanakan di tahun 2023. Tetapi saat ini lebih ditajamkan. Karena saat ini peraturannya berubah yang mulanya 0-6 tahun masa emas seorang anak saat ini berubah menjadi 0-8 tahun.
“Saya rasa saat ini guru
PAUD tidak bisa bersantai dan harus tetap mendampingi muridnya saat mulai masuk
sekolah dasar paling tidak 2 minggu pertama agar anak bisa beradaptasi dengan
suasana barunya dan paling penting anak tak merasa sendiri ada orang yang ia
kenal di lingkungan barunya,” imbuh Maslianawati. Menurutnya Bunda PAUD tidak
boleh berdiam diri pada waktu pembelajaran dilaksanakan. Untuk itu harus aktif
datang PAUD masing-masing sehingga tahu apa saja yang terjadi di lapangan.
“Saat ini pun telah
terjadi transisi dari PAUD ke SD dan hal tersebut sebenarnya sudah dilakukan
dan berjalan di Kutai Kartanegara mulai dari tahun 2021,” ungkapnya. Maslianawati
juga menjelaskan bahwa banyak sekali orangtua yang tidak memasukkan anaknya ke
PAUD tetapi diikutkan ketempat les untuk belajar calistung. Hal tersebut bisa
menghambat tumbuh kembang anak karena dipaksa untuk belajar, anak PAUD itu
belajarnya bermain dan bermainnya yang menyenangkan.
Selain itu juga Bunda PAUD
bisa berkolaborasi dengan posyandu untuk membantu mengatasi stunting, salah
satu moments yang baru-baru ini dilakukan untuk menambah gizi anak melalui
minum susu dan makan telur pada hari kesatuan gerak PKK tingkat kabupaten Kutai
Kartanegara yang dilaksanakan di kecamatan Tenggarong seberang. Maslianawati
menginginkan bunda-bunda PAUD Kecamatan maupun desa untuk rajin membawa agar
anak-anaknya ke posyandu. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui tubuh kembang
anak tersebut, apakah anak ini betul-betul sehat dan tidak mempunyai kelainan.
Seandainya ada kelainan akan cepat terdeteksi dan tentunya pemerintah tak akan
tinggal diam untuk membantu penanganan. (adv/ara)
Tulis Komentar