BRI Setor Rp 27,09 Triliun ke Negara

$rows[judul] Keterangan Gambar : GEMILANG: Berkat kinerja bagus tahun lalu, BRI memberikan setoran kepada negara sebesar Rp 27,09 triliun. (IST)

Jakarta, konklusi.id - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyetorkan dana sebesar Rp 27,09 triliun kepada negara sepanjang tahun lalu. Setoran tersebut terdiri dari pembayaran pajak senilai Rp 20,17 dan pembayaran dividen atas laba tahun buku 2020 senilai Rp 6,92 triliun.

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, hal ini merupakan komitmen nyata BRI dalam memberikan economic value kepada seluruh stakeholders.

"Keberhasilan BRI mencatatkan kinerja gemilang pada tahun lalu merupakan hasil dari strategi transformasi yang telah dimulai pada 2018 dengan tema BRIvolution 1.0 dan dipertajam menjadi BRIvolution 2.0 pada tahun 2021, sehingga BRI mampu menghadapi tantangan dan peluang bisnis yang ada," ujar Sunarso dalam keterangan tertulis Minggu (5/6).

Apabila ditarik lebih jauh, sejak 2019 hingga 2021, BRI telah menyetorkan pajak dan dividen kepada negara dengan jumlah total mencapai Rp 82,04 triliun.

Sunarso menambahkan, BRI telah menyiapkan empat strategi utama untuk meneruskan capaian positif hingga akhir 2022 dan untuk dapat terus. Pertama, selective growth, di mana BRI berfokus pada sektor yang memiliki potensi tinggi, dengan eksposur minimum terhadap gejolak eksternal, yaitu sektor pertanian, industri bahan kimia, serta makanan dan minuman. 

Selain itu BRI akan meneruskan strategi business follow stimulus dengan memfokuskan pertumbuhan berdasarkan stimulus pemerintah untuk membantu penguatan pertumbuhan ekonomi domestik.

Selanjutnya, BRI akan fokus pada kualitas, selektif dalam menentukan kelayakan nasabah restrukturisasi dengan mempertimbangkan kondisi dan potensi bisnis nasabah, serta menerapkan soft landing strategy dengan membentuk cadangan yang cukup untuk mengantisipasi terjadinya pemburukan kualitas kredit nasabah restrukturisasi.

Untuk menjaga profitabilitas, BRI fokus pada pinjaman dengan high yield tinggi yaitu segmen mikro dan consumer loan serta meningkatkan efisiensi melalui peningkatan dana murah (CASA). 

Dalam menghadapi tren kenaikan suku bunga, BRI terus meningkatkan CASA secara gradual dari 63 persen pada kuartal I-2021, menjadi 66 persen pada kuartal I-2022, di antaranya melalui wholesale transaction, penetrasi digital saving BRI, dan hyperlocal ecosystem pada segmen mikro.

"Dengan penerapancGood Corporate Governance(GCG) yang baik, BRI Group akan terus bekerja di area UMKM utamanya mikro dan kemudian dengan cara-cara yang efisien dan value yang diciptakan harus kembali ke mikro dan itu akan menjadi putaran bola salju yang makin besar sehingga juga akan semakin besar value creation-nya kepada seluruh stakeholders," pungkasnya. (uyu) 

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)