TENGGARONG, konklusi.id – Bunda Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Maslianawati Edi
Damansyah membuka seminar dan sosialiasi Kelas Parenting Pendidikan Anak Usia
Dini di SD Negeri 014 Desa Loa Janan Ulu Kecamatan Loa Janan, Selasa (17/10).
Seminar dengan tema Transisi PAUD – SD yang
menyenangkan ini merupakan bagian pengentasan stunting. Turut dihadiri Camat
Loa Janan Heri Rusnadi, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud)
Hj. Maria Ester, para kepala Desa dan Bunda Paud kecamatan dan Desa di lingkup
Pemerintah Kecamatan Loa Janan.
Maslianawati mengatakan adanya PAUD untuk
mengajarkan dan melatih anak usia dini bagaimana berteman dan bersosial,
melatih menghilangkan kebiasaan–kebiasaan di rumah dengan beradaptasi dengan
lingkungan. Sekarang ini anak masuk sekolah dasar tidak harus bisa baca, tulis
dan berhitung (calistung), karena di pendidikan usia dini sifatnya bermain.
“Jadi ini pembelajaran bagi kita semua, karena
usia dini itu dari nol tahun sampai delapan tahun, jadi kelas satu atau kelas
dua SD tidak harus bisa calistung,” ujar istri Bupati Edi Damansyah itu.
Lebih lanjut ia mengatakan dilakukannya
seminar dan sosialiasi ini untuk memberikan pemahaman kepada orang tua
bagaimana mendidik anak, karena pendidikan itu tidak hanya disekolah tetapi
juga di lingkungan keluarga.
“Jadi kita berkumpul di sini ibu bapak
bagaimana kita mencari solusinya anak cucu kita ini mendapatkan pendidikan yang
terbaik tidak memaksakan sesuatu yang tidak dikehendakinya,” katanya.
Ia juga menyebutkan tidak hanya anak – anak
lulusan PAUD saja yang bisa diterima di SD, tetapi juga anak – anak yang sudah
memasuki usia sekolah yaitu : usia tujuh tahun dan anak yang berkebutuhan
khusus. “Itu juga harus kita terima,” tegasnya.
Sementara itu Camat Loa Janan Heri Rusnadi menyambut
baik dilaksanakannya seminar dan sosialiasi parenting pendidikan anak usia dini
ini, karena di kecamatan Loa Janan cukup banyak transisi dari PAUD ke SD.
“Mudah–mudahan ini bermanfaat bagi anak–anak kita yang akan menjalani transisi
dari PAUD ke sekolah dasar nantinya,” ujarnya.
Ia berharap kegiatan ini tidak hanya sekali,
namun terus berlanjut termasuk program yang nanti digagas bunda paud kecamatan
yang bekerjasama dengan bunda–bunda PAUD yang ada di desa. Heri mengungkapkan
pihaknya juga ada program yang terkait dengan 1000 hari pertama kehidupan (HPK)
strategi apa yang akan dilakukan pihak kecamatan di desa–desa.
“Kami menekankan kepala desa untuk bisa
menganggarkan pelayanan posyandu, dan tidak hanya di desa–desa sampai ke
tingkat RT, nah ini kita sama-sama menggalang kegiatan–kegiatan khususnya
pendidikan usia dini dan penanganan stunting kedepan, karena Kecamatan Loa
Janan menjadi locus stunting,” pungkasnya. (adv/uyu)
Tulis Komentar