TENGGARONG, konklusi.id – Perkembangan pembangunan di desa
sudah mengalami kemajuan pesat. Zaman modernisasi tidak bisa dihindari dan
gotong royong dinilai sebagai sebuah tradisi yang ada di Indonesia di mana
setiap orang tak akan bisa hidup sendiri.
Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik mengatakan, melalui
Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke XX Tingkat Provinsi Kaltim pihaknya
mengajak masyarakat untuk saling bersinergi di dalam zaman modern.
“Mau tidak mau kita harus mengikutinya. Namun jangan lakukan
setengah-setengah contohnya dalam pengemasan produk di desa ini bagus namun
dalam sisi pemasarannya belum mengikuti zaman modernisasi,” katanya saat
membuka BBGRM yang ditandai dengan pemukulan kentungan bersama Bupati Kukar Edi
Damansyah, Forkopimda Provinsi Kaltim, Ketua LPM se-Kaltim, yang sebelumnya
juga dilakukan penanaman pohon bersama, di Muara Badak, Kamis (19/10).
Dikatakan Akmal Malik, sekarang zamannya kompetisi, siapa
pemenangnya mereka yang menguasai teknologi masyarakat dituntut harus bisa
mengenal potensi desanya sendiri. Banyak desa yang tidak mengenal potensinya
sendiri sehingga bingung untuk mau mengembangkan apa.
“Hampir semua desa banyak yang tidak punya data potensi
daerahnya sendiri, sehingga pengambil kebijakan di pemerintahan desa tidak
memiliki kontrol yang kuat, untuk itu data itu sangat diperlukan dalam
mengambil sebuah kebijakan,” sebutnya.
Ia mengajak agar semua desa ada 841 desa mempunyai data yang
lengkap. Harus memetakan desanya dan menyimpan di komputer yang bisa dilihat
kapan dan di mana saja. “Untuk itu semua perlunya dukungan semua kepala daerah
dalam hal ini,” pintanya.
Ia berharap melalui kegiatan BBGRM bisa saling bertemunya
semua daerah seKaltim untuk saling instropeksi diri antar kabupaten/kota untuk
mencontoh hal baik dan tinggalkan yang tidak baik kemudian melakukan evaluasi, kontrol
dan pengawasan untuk kemajuan di kemudian hari. (adv/uyu)
Tulis Komentar