TENGGARONG, Konklusi.id – Bupati Kukar Edi Damansyah menghadiri
kegiatan Ayo Sehat Fest memeriahkan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 tahun yang
diprakarsai Dinas Kesehatan Kukar di halaman Kantor Bupati Kukar, Minggu
(12/11). Kepala Dinas Kesehatan Kukar dr Martina Yulianti dalam laporannya
mengatakan, perayaan HKN ke-59 tahun ini merupakan perayaan yang sangat istimewa.
Dikarenakan pada tahun ini
Kabupaten Kukar, dan Indonesia telah dinyatakan terbebas dari Covid-19. Menurutnya,
diangkatnya tema HKN tahun ini berdasarkan pengalaman beberapa tahun terakhir
selama masa pandemi, yang mana hal tersebut dikatakannya menyadarkan semua
pihak. Bahwa dunia kesehatan memerlukan upaya untuk bangkit kembali memperbaiki
berbagai sisi dari seluruh tata kelola kesehatan. Sehingga ke depan apa bila
terjadi kondisi serupa seluruh pihak lebih siap dan lebih sigap dalam
penanganannya.
Sementara itu, Bupati
Kukar Edi Damansyah dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan terima kasih
kepada Dinas Kesehatan Kukar beserta seluruh jajarannya, karena menurutnya
apabila dilihat dari beberapa indikator bidang kesehatan terus mengalami
peningkatan baik dari sisi pelaksanaan maupun capaian. “Alhamdulillah, kalau
dilihat dari beberapa indikator bahwa kinerja di bidang pemerintahan ini terus
membaik, dalam pelaksanaannya dan capaiannya,” ucap Edi Damansyah.
Ia berharap melalui
momentum HKN tahun ini yang dilaksanakan secara cukup meriah tersebut, bisa
menjadi pendorong atau motivasi bagi seluruh jajaran dunia kesehatan. Untuk
terus mempertahankan dan meningkatkan apa yang telah dilaksanakan dan dicapai
selama ini secara konsisten. Menurutnya, selama ini Pemerintah Daerah Kabupaten
Kukar terus bekerja secara maksimal khususnya dalam memenuhi infrastruktur
kesehatan, serta sarana dan prasarana fasilitas kesehatan yang ada di Kukar.
Namun hal tersebut menurutnya harus diimbangi dan ditunjang dengan jumlah SDM
yang sesuai dengan jumlah kebutuhan tenaga kesehatan yang dibutuhkan.
“Kita sudah bisa membangun
fisiknya, baik puskesmas maupun puskesmas pembantunya sudah selesai, kita sudah
bisa membangun instrumen pedomannya, kalo bidang kesehatan standar pelayanan
minimalnya juga sudah terbentuk dengan baik, standar pelayanan juga sudah
terbentuk, sumber daya manusia juga relatif sudah mau mencukupi tetapi memang
kurang, ini yang perlu nanti perlu perhatian,” ujar Edi Damansyah.
Berkenaan dengan hal
tersebut, dirinya mencontohkan saat dirinya meresmikan salah satu puskesmas
pembantu beberapa waktu lalu, dimana dikatakannya di puskesmas pembantu
tersebut hanya memiliki satu bidan sementara jumlah tingkat pelayanan yang diinginkan
cukup tinggi. “Kebijakannya sudah kami tetapkan, ada rekrutmen tenaga kesehatan
melalui desa tetapi sistem rekrutnya tetap melalui Dinas Kesehatan untuk teknisnya,
tapi tolong di perhatikan syaratnya adalah putra dan putri asli dari desa
setempat dan kecamatan setempat,” pungkas Edi Damansyah. (adv/ara)
Tulis Komentar