Balikpapan, konklusi.id – Masyarakat Balikpapan diimbau mengonsumsi daging alternatif. Sebab saat ini tengah terjadi lonjakan harga pada komoditas tersebut. Terlebih jelang perayaan Iduladha.
Saat ini daging sapi menyentuh harga Rp 150 ribu per kilogram. Menurut Kepala Dinas Perdagangan Balikpapan Arzaedi Rahman, upaya yang bisa dilakukan untuk menekan harga ini antara lain dengan mengonsumsi daging beku atau daging kerbau.
"Masyarakat bisa beralih ke daging beku. Sebab harga daging beku lebih terjangkau dan murah dibanding daging segar. Ini untuk menjaga jangan sampai harga daging terlalu tinggi melambungnya,” tuturnya.
Arzaedi menjelaskan, harga daging sapi terus mengalami perubahan beberapa bulan terakhir. Misalnya setelah Idulfitri, harga daging sapi sempat menurun, kemudian naik kembali saat isu penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Kenaikan harga ini karena makin mendekati Iduladha. Karena kebutuhan daging yang meningkat. Saya imbau kepada masyarakat bisa konsumsi daging alternatif dulu. Seperti daging beku hingga daging kerbau,” bebernya.
Selain daging sapi, cabai dan bawang juga mengalami peningkatan harga. Ia menuturkan, ini bagian dari kondisi fluktuasi tahunan. Sebab banyak yang gagal panen dari daerah pemasok.
“Karena cuaca saat ini kemarau basah. Harusnya kemarau tapi hujan, jadi mengganggu," terangnya.
Tak hanya komoditas tersebut, harga ayam pun mengalami peningkatan terutama sejak April hingga kini. Tidak ada pembibitan lagi yang akhirnya berdampak pada stok yang berkurang. Padahal, kebutuhan terus meningkat jelang Iduladha. Hal ini juga bagian dari fluktuasi tahunan.
Dirinya memprediksi harga ayam akan kembali normal pada akhir Juli, saat momen Iduladha sudah terlewati. "Selain harga naik karena meningkatnya kebutuhan, pembibitan ayam memang belum ada," tandasnya. (uyu)
Tulis Komentar