TENGGARONG, Konklusi.id- Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah meresmikan Gedung UPTD Puskesmas Separi III, Rabu (22/5) di Puskesmas Separi III, Desa Bukit Pariaman, Kecamatan Tenggarong Seberang. Dalam kesempatan tersebut bupati menandatangani prasasti peresmian gedung. Bupati Kukar Edi Damansyah bersama rombongan juga berkeliling puskesmas, kemudian mencoba fasilitas dan berinteraksi dengan pasien yang berobat. Saat memberikan sambutan, Edi Damansyah mengatakan bahwa ia sangat bangga dan kagum dengan megahnya Puskesmas Sapari III yang diresmikan. “Saat ini bisa disaksikan betapa megahnya puskesmas ini dan Alhamdulillah saat ini sudah rampung dan bisa diresmikan penggunaannya,” ungkap Edi.
Ia berharap dengan gedung yang megah ini bisa dibarengi dengan pelayanan yang prima kepada masyarakat. Puskesmas dapat dimanfaatkan optimal untuk menjalankan fungsi dan peran puskesmas kepada masyarakat. Yaitu untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Edi mengapresiasi perkembangan peningkatan kualitas layanan di bidang kesehatan yang saat ini terus membaik. “Ini bukan datang dengan tiba-tiba dan bukan turun dari langit, tetapi ini merupakan kerja keras yang telah dilakukan dan konsistensi dalam membangun sistem layanan di bidang kesehatan,” imbuhnya.
Pembangunan bidang kesehatan merupakan investasi. Lanjut
dia, hadirnya fasilitas kesehatan bertujuan untuk membuat seluruh masyarakat
dalam wilayah kerjanya menjadi sehat. Yang pada akhirnya menciptakan sumber
daya manusia yang produktif. “Untuk saat ini gedung fisiknya sudah selesai dan
hal tersebut tidaklah sulit karena sudah dianggarkan di APBD tetapi saat ini
yang masih menjadi pekerjaan adalah membangun sumber daya manusianya sehingga
perlu dilakukan pembangunan dan pembinaan,” ungkapnya.
Ditambahkannya, saat ini untuk tenaga kesehatan masih sangat dibutuhkan. Seperti dokter spesialis, ahli gizi dan tenaga kesehatan lainnya. Sehingga pemerintah daerah melalui program beasiswa tematik Kukar Idaman mendorong untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia di bidangnya. Menurut Edi, pembangunan sumber daya manusia perlu dilakukan secara konsisten. Dan membangun sumber daya manusia tidak seperti pembangunan fisik. Karena jika pembangunan fisik memiliki waktu dan anggaran yang jelas, sedangkan sumber daya manusia dalam jangka waktu 5-6 tahun ke depan baru diselesaikan pendidikannya dan itu pun belum lengkap sepenuhnya. Seperti profesi doktor yang butuh waktu lagi untuk pengabdian bagi masyarakat. Di akhir Edi berpesan Untuk fisik gedung agar dilakukan pemeliharaan terhadap fasilitas gedung ini dengan sebaik-baiknya dan untuk pelayanan ia meminta agar para tenaga kesehatan dapat lebih semangat dan memanfaatkan fasilitas ini untuk dapat menjalankan sistem kesehatan secara optimal. (adv/ara)
Tulis Komentar