TENGGARONG, Konklusi.id-Asisten II Sekretariat Daerah Kutai
Kartanegara (Kukar) Ahyani Fadianur Diani menghadiri forum koordinasi rapat
kerja daerah program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Provinsi
Kaltim Tahun 2024 di Hotel Mercure Samarinda, Senin (22/4). Kegiatan tersebut diprakarsai
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kaltim.
Kemudian dibuka Sekretaris Utama BKKBN Republik Indonesia Tavip Agus R.
Acara juga dirangkai dengan
penyerahan penghargaan DAK Subbidang KB dan BOKB tertinggi tahun 2023. Dan
penyerahan secara simbolis alokasi DAK dan BOKB tahun anggaran 2024 kepada
kabupaten dan kota se-Kaltim, yang diserahkan oleh Sekretaris Utama BKKBN
Republik Indonesia Tavip Agus R. Serta penandatanganan MoU dan perjanjian kerja
sama oleh kepala perwakilan BKKBN Kaltim Dr Sunarto dengan kabupaten, kota dan
mitra kerja. Adapun DAK dan BOKB TA 2024 yang diterima Kabupaten Kukar sebesar
Rp 7,9 miliar.
Dalam laporannya, Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim Dr Sunarto mengajak seluruh kabupaten dan kota yang ada di Kaltim untuk memastikan bahwa pada tahun 2045 generasi Kaltim menjadi generasi yang unggul. Sunarto mengatakan sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, BKKBN ditugaskan sebagai koordinator dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di Indonesia. Menurutnya, untuk di wilayah Kaltim sendiri BKKBN telah melakukan berbagai langkah strategis, dengan fokus pada penguatan kerjasama antar-lembaga dan pemerintah daerah. “Kegiatan kita pada hari ini kami mengusung tema optimalisasi bonus demografi dan peningkatan sumber daya manusia menuju Indonesia emas 2045, pastikan bahwa tahun 2045 generasi Kalimantan Timur betul-betul menjadi generasi yang unggul,” ungkap Dr Sunarto.
Lebih lanjut, dirinya mengapresiasi atas komitmen dan keseriusan seluruh kabupaten dan kota yang ada di provinsi Kaltim dalam upaya pengentasan stunting di masing-masing daerah. “Saya tidak meragukan sedikit pun komitmen, karena pada hari ini kehadiran bapak ibu merupakan bukti kita punya komitmen yang nyata,” ujar Dr Sunarto. Dr Sunarto berharap melalui momentum forum koordinasi tersebut komitmen seluruh pemangku kepentingan dan mitra kerja yang berada di kabupaten dan kota di Kaltim semakin menguat, khususnya dalam menyukseskan program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Kaltim. “Penanganan stunting paling efektif saat dilakukan di tingkat desa dan kelurahan, dekat dengan masyarakat, peran aktif BKKBN di tingkat lokal merupakan kunci untuk mengurangi stunting secara signifikan,” pungkasnya. (adv/ara)
Tulis Komentar