Pemindahan IKN Masih Jadi Isu Menarik di Malaysia

$rows[judul] Keterangan Gambar : Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi memberikan keterangan kepada Sarawak Media Group (SMG) tentang perkembangan IKN.

Samarinda, konklusi.id - Rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara nampaknya masih menjadi isu menarik pemberitaan di Negeri Jiran, Malaysia. Seperti dilakukan Sarawak Media Group (SMG) yang mewawancarai Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim H Hadi Mulyadi khusus tentang IKN. 

Country Representative TVS Malaysia David Andreas mengajukan setidaknya delapan pertanyaan terkait IKN dan investasi. Pertanyaan pertama tentang sejauh mana transisi persiapan Kaltim untuk pemindahan IKN. Wagub pun menjawab persiapan Kaltim sudah maksimal untuk mendukung pemindahan IKN.

"Kalau soal persiapan IKN, semua kan ditangani pusat. Kami bantu sosialisasi baik secara sosial politik sehingga Kaltim tetap kondusif. Persiapan lain misal pembebasan lahan kita juga bantu. Intinya, dukungan Kalimantan Timur untuk IKN ini sudah maksimal," tegas Wagub Hadi Mulyadi di Rumah Dinas Wakil Gubernur Kaltim Jalan Milono Samarinda, Senin (15/8).

Selain IKN, David Andreas juga bertanya soal realisasi investasi dari dua kali kunjungan petinggi Malaysia ke Kaltim beberapa waktu lalu. 

Wagub Hadi menjelaskan Kaltim dalam posisi menunggu realisasi investasi dari para pengusaha Malaysia. Baik dalam pengelolaan sumber daya alam maupun pariwisata. Yang jelas kata Wagub, banyak potensi yang bisa dikembangkan untuk kerja sama investasi dengan Malaysia ini. Misal dibukanya jalur transportasi antara Kaltim dan Sabah, Sarawak serta Kuala Lumpur.

Seperti diketahui, Kaltim memiliki keindahan laut yang tidak kalah dengan Kepulauan Maldives, yakni Pulau Maratua, Derawan, Kakaban, Sangalaki dan Kaniungan di Kabupaten Berau. Selain itu, 10 kabupaten dan kota di Kaltim juga memiliki keunggulan destinasi pariwisata masing-masing baik dari alam maupun seni budaya.

"Yang terdekat dengan kita itu ya Malaysia. Karena itu kami menunggu Malaysia masuk dengan sangat gembira. Biaya investasi pasti lebih murah dan mudah, karena kita dekat dan serumpun. Maka yang berpeluang besar itu Malaysia," tegas Hadi.

Sarawak TV sendiri kata David Andreas berencana membuat video dokumenter terkait pemindahan IKN Nusantara dari Jakarta ke Kaltim. Mereka juga mewawancarai sumber-sumber lain termasuk akademisi dan masyarakat sekitar IKN. (uyu)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)