SAMBOJA, konklusi.id - Pantai Coconut Beach di Kelurahan
Teluk Pemedas, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara menjadi saksi pelaksanaan
pelatihan aplikasi Stevedor, Selasa (25/6). Acara yang dimulai pukul 09.00 Wita
ini bertujuan meningkatkan pelayanan operasi di Ship to Ship (STS) Transfer
Muara Jawa dengan memanfaatkan teknologi digital.
Kepala KUPP Kuala Samboja Kelas III, Capt. Benny Berkiah
Pandelaki, M.H., M.Mar, membuka acara dengan menyambut hangat para peserta dan
tamu undangan. Turut hadir pula perwakilan dari DPD GPEI Kalimantan Timur
(Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia), Koperasi TKBM Karya Sejahtera, serta
anggota DPC APBMI (Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia) yang terdiri
dari 23 perusahaan. PT Duta Meta Graha, pengelola aplikasi Stevedor, juga
berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini.
Ketua DPC APBMI Kuala Samboja, Loies Subowo Saminanto,
menjelaskan tujuan pelatihan ini sesuai dengan KM 35 tahun 2027. "Kami
diwajibkan untuk meningkatkan pelayanan operasi di wilayah pelabuhan dengan
menerapkan aplikasi Stevedor yang berbasis digital, akuntabel, dan transparan.
Aplikasi ini memungkinkan kami untuk menjual produk dan layanan kami secara
terbuka," ujar Loies.
Pelatihan ini menekankan pentingnya digitalisasi dalam
operasional pelabuhan. Aplikasi Stevedor dirancang untuk mendukung transparansi
dan akuntabilitas, memungkinkan semua proses bongkar muat terpantau dengan baik
dan efisien. "Eksistensi penyelenggara STS di Muara Jawa semakin kompeten
dengan penerapan aplikasi ini. Meskipun undang-undang belum sepenuhnya berpihak
pada kami, kami tetap berupaya memberikan yang terbaik," tambah Loies.
Para peserta pelatihan, yang terdiri dari perwakilan
berbagai perusahaan bongkar muat, sangat antusias mengikuti sesi demi sesi.
Mereka mendapatkan pemahaman mendalam tentang cara mengoperasikan aplikasi
Stevedor, dari proses input data hingga monitoring real-time. Ini diharapkan
akan meningkatkan efisiensi operasional di pelabuhan dan mengurangi risiko
kesalahan manual.
Pelatihan ini juga menjadi ajang diskusi antara pihak
pelabuhan dan perusahaan bongkar muat. Mereka berbagi pengalaman dan solusi
untuk berbagai tantangan yang dihadapi dalam operasional harian. "Kami
berkomitmen untuk selalu mengikuti regulasi dan menjaga kualitas layanan kami,
meski ada isu-isu yang berkembang. Pelatihan ini membuktikan dedikasi kami
untuk tetap beroperasi sesuai regulasi dan memberikan pelayanan terbaik,"
tutup Loies.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan pelabuhan Muara Jawa
dapat terus beroperasi dengan standar yang lebih tinggi, menjamin pelayanan
yang lebih baik dan efisien bagi semua pihak yang terlibat. Aplikasi Stevedor
menjadi langkah awal menuju digitalisasi total dalam operasional pelabuhan,
menjadikan pelabuhan Muara Jawa sebagai contoh pelabuhan modern dan transparan
di Indonesia. (uyu)
Tulis Komentar