TENGGARONG, konklusi.id - Bupati Kutai Kartanegara (Kukar)
Edi Damansyah membuka pertandingan olahraga tradisional dalam rangka Erau Adat
Pelas Benua 2023, di Lapangan Parkir Jembatan Repo-Repo Tenggarong, Senin
(25/9).
Lomba tradisional erau tahun 2023 diikuti sebanyak 1.522 orang, dari berbagai kecamatan di Kukar dan kabupaten/kota se-Kalimantan Timur. Olahraga tradisional yang dimainkan di antaranya menyumpit, begasing, kelom, enggrang, dagongan, belogo, panahan dan hadang.
Bupati Kukar Edi Damansyah memberikan penghargaan yang tinggi kepada Sultan Kutai Kartanegara yang telah berkenan mendukung kegiatan olahraga tradisional bersama pemerintah daerah dan masyarakat penggiat olah raga tradisional.
Ia juga berterimakasih kepada masyarakat yang telah berkomitmen, bertekad dan berupaya terus untuk melestarikan dan menjaga serta merawat tradisi nilai-nilai budaya serta adat istiadat yang diajarkan para leluhur agar tetap lestari dan tidak hilang dimakan oleh waktu.
Edi sangat menghargai setiap aktivitas kerja warga masyarakat yang telah berkontribusi positif dalam membangun daerah saat ini dan dimasa mendatang. Menurutnya, tradisi permainan dan perlombaan olahraga tradisional ini merupakan upaya bersama untuk memeriahkan dan memberikan warna serta hiburan bagi masyarakat dalam bentuk kompetisi olahraga pada acara Erau Adat Pelas Benua.
Dengan demikian maka upaya untuk melestarikan tradisi budaya dari sebuah peristiwa sejarah olah raga yang menjadi tradisi masyarakat kutai dan biasanya dilakukan dalam kehidupan sehari-hari memainkan berbagai alat olahraga ketangkasan dari berbagai macam jenis perlombaan seperti begasing, belogo, enggrang, dan lainnya dapat disajikan dan disaksikan kembali oleh masyarakat.
Dalam sebuah tontonan pertunjukan kompetisi permainan olahraga tradisonal dengan peserta yang mengikuti dan berasal dari kalangan masyarakat yang penuh semangat sportivitas sehingga dapat menarik minat pengunjung wisatawan. “Kalau dulu ini mainan maha (saja) di kampung, tapi Kukar menjadikan ini cabang olahraga sebagai cabang olahraga rekreasi,” ungkapnya.
Edi berharap lomba bisa dilaksanakan dengan baik selain itu olah raga tradisional ini bisa memberikan tontonan berkualitas bagi masyarakat. Diajuga meminta masyarakat, pemerintah daerah, pihak swasta dan semua pemangku kepentingan dapat terus bersatu bergerak searah dalam sebuah harmoni dinamika pembangunan di daerah yang dilandasi semangat “Betulungan Etam Bisa”.
“Ini semua untuk membangun daerah etam ini menjadi lebih maju dan dapat membawa kemaslahatan bagi warga masyarakat, khususnya demi terwujudnya Masyarakat kutai Kartanegara yang Bahagia dan sejahtera,” tutupnya. (adv/uyu)
Tulis Komentar