TENGGARONG, konklusi.id - Ballroom Hotel Grand Elty
Singgasana Tenggarong menjadi saksi pelaksanaan Lokakarya Pemutakhiran Hasil
Pendataan Indeks Desa Membangun (IDM) Tahun 2024 dan Pemanfaatannya, yang
diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kutai
Kartanegara pada Senin, 22 Juli 2024.
Acara ini merupakan upaya percepatan pembangunan daerah,
dihadiri oleh Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah, berbagai Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) Kukar, serta para pendamping desa. Arianto, Kepala Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, dalam laporannya menyampaikan perkembangan
signifikan desa-desa di Kukar.
"Status Tingkat Perkembangan Desa tahun anggaran 2024
di Kukar terdiri dari 87 Desa Mandiri, 83 Desa Maju, dan 23 Desa Berkembang.
Status Desa Tertinggal dan Sangat Tertinggal kini sudah tidak ada lagi,"
ujarnya dengan bangga. Arianto menekankan bahwa pembangunan desa merupakan
tanggung jawab bersama, tidak hanya desa itu sendiri tetapi juga pemerintah
daerah dan pusat.
Dalam lokakarya tersebut, disampaikan bahwa 50 indikator IDM
mencakup 8 indikator yang dikelola oleh desa dan 42 indikator yang membutuhkan
intervensi dari supra desa, yakni OPD terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas
Pekerjaan Umum, dan lain-lain. Arianto menyebutkan, perangkat Daerah yang
menjadi pengampu rekomendasi IDM di Kukar sangat berperan dalam percepatan
pembangunan desa.
Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah, yang membuka acara
tersebut, menegaskan pentingnya pemutakhiran IDM setiap tahun untuk menilai dan
menetapkan status perkembangan desa. "IDM terbagi dalam lima tingkatan
status perkembangan pembangunan desa. Hingga tahun 2023, Kukar memiliki 76 Desa
Mandiri, 69 Desa Maju, dan 48 Desa Berkembang. Desa Sangat Tertinggal dan Desa
Tertinggal telah terentaskan pada 2020 dan 2022," jelasnya.
Bupati Edi juga menyoroti bahwa pemutakhiran IDM setiap
tahun sangat krusial bagi perencanaan di tingkat desa hingga nasional.
"Hal ini sangat tergantung pada skala prioritas yang direkomendasikan oleh
pengelola IDM secara nasional melalui Kementerian Desa PDTT," tambahnya.
Menutup sambutannya, Edi menekankan bahwa keberhasilan
implementasi IDM membutuhkan kerja sama lintas OPD. "IDM adalah ukuran
kinerja Pemerintah Daerah dalam meningkatkan akses warga desa terhadap layanan
dasar dan publik. Hal ini meliputi dimensi ketahanan sosial, ekonomi, dan
lingkungan yang dinilai dari berbagai indikator seperti kesehatan, pendidikan,
modal sosial, permukiman, ekonomi, dan ekologi," jelasnya secara rinci.
Bupati Edi Damansyah berharap lokakarya ini dapat memperkuat
komitmen dan semangat semua pemangku kepentingan di tingkat Kabupaten,
Kecamatan, dan Desa. "Mari kita bahu-membahu memberikan akses
seluas-luasnya kepada masyarakat desa untuk memperoleh layanan dasar dan publik
demi mewujudkan Desa Mandiri di seluruh Kabupaten Kutai Kartanegara,"
pungkasnya. (uyu)
Tulis Komentar