Gali Potensi Ekspor Unggulan

$rows[judul] Keterangan Gambar : Disperindag Kukar menggelar bimtek untuk menggali potensi ekspor dari berbagai komoditas di wilayahnya.

Tenggarong, konklusi.id - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutai Kartanegara (Kukar) terus menggali potensi ekspor dari berbagai hasil sumber daya alam di wilayahnya. Salah satunya dengan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pembinaan dan Pengembangan Usaha Produk Ekspor Unggulan, di Hotel Ibis Samarinda, Kamis (22/9). 

Pada kegiatan itu turut dilakukan MoU antara Kecamatan Marang Kayu dengan PT Multi Kusuma Cemerlang (MKC) terkait Peningkatan Penghidupan Petani Karet di Marang Kayu.

Sekretaris Disperindag Sayid Fathullah mengatakan, kegiatan ini dimaksudkan untuk menggali potensi perdagangan dan ekspor komoditas unggulan dari Kukar. Nantinya, akan ada 15 komoditas unggulan di Kukar yang akan dikembangkan untuk ekspor, salah satunya karet. 

Ia menjelaskan, kegiatan itu juga menjadi momen bertemunya para Kepala Desa (Kades), BUMDes dan lima desa penghasil karet di Kecamatan Marang Kayu untuk bertemu mitra usaha dalam upaya pengembangan produk karet di kecamatannya, dan wilayah penghasil karet di Kukar. 

Dia berharap, pertemuan tersebut bisa meningkatkan perekonomian petani karet dengan memanfaatkan peran penting sektor swasta dalam pengembangan budi daya karet perkebunan.

Selain itu, dengan melakukan penguatan produk untuk eskpor maka akan berdampak dalam memperkuat rantai nilai usaha agrobisnis karet. Tentunya dengan tetap berkontribusi dalam pelestarian dan menciptakan lingkungan yang lebih baik.

Menurutnya, Kecamatan Marang Kayu dan PT MKC yang sepakat untuk mengadakan program peningkatan penghidupan petani karet melalui kemitraan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi karet rakyat di Marang Kayu, juga wilayah lain di Kukar.  

Fathul menambahkan, nantinya secara bertahap Disperindag Kukar akan mempertemukan para petani karet dengan mitra usaha, baik di dalam mau pun yang ada di luar Kukar. Hal ini bertujuan supaya para petani mendapatkan manfaat dan harga jual yang wajar, sehingga memudahkan mereka mengembangkan dan mendistribusikan produknya. (Prokom08/uyu) 

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)