Jakarta, konklusi.id - PT Elnusa Tbk berhasil ngawali tiga bulan pertama 2022 dengan mencatatkan pertumbuhan positif. Perseroan membukukan pendapatan usaha konsolidasi sebesar Rp 2,4triliun, tumbuh 34 persen (year on year/yoy) dibandingkan perolehan tahun lalu diperiode yang sama 2021 sebesar Rp 1,8triliun.
Pendapatan usaha konsolidasi ini dikontribusikan melalui segmen jasa distribusi & logistik energi sebesar 54 persen, jasa hulu migas 38 persen dan jasa penunjang 8 persen. Pertumbuhan ini juga terefleksikan atas capaian laba kotor sebesar Rp 200miliar, meningkat signifikan 67 persen dibandingkan pada periode yang sama di 2021 yakni Rp 120miliar dan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 75miliar.
Selain itu, Perseroan juga menunjukkan kinerja yang solid dengan mencatatkan pertumbuhan Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization (EBITDA) sebesar Rp 248miliar, meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 yakni Rp 227miliar atau tumbuh sebesar 9 persen.
Corporate Secretary Elnusa, Asmal Salam mengatakan pertumbuhan di kuartal-I 2022 ini didorong oleh upaya manajemen dalam membangun fundamental yang kuat untuk pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis jangka panjang sebagai ‘Perusahaan Jasa Energi Terkemuka yang Memberikan Solusi Total’.
“Pertumbuhan ini juga ditopang dengan kembalinya mobilitas masyarakat yang mendorong peningkatan jasa distribusi dan logistik energi melalui daya beli BBM secara retail juga industri serta peningkatan produktivitas untuk jasa hulu migas pada pekerjaan survei seismic dan juga well services,” ujarnya melalui keterangan resmi, kemarin (2/6).
Asmal menambahkan, kinerja pada segmen Jasa Hulu Migas dan Jasa Distribusi & Logistik Energi menjadi mesin pertumbuhan pendapatan Perseroan. Sepanjang 2022 ini, Elnusa fokus untuk mengakselerasi pertumbuhan produktivitas operasi pada segmen hulu migas atas proyek-proyek yang telah berjalan dari tahun 2021 di antaranya survei seismik 3D di Sumatera, survei seismik 2D vibroseis sub-vulkanik Jawa, peningkatan produktivitas pada jasa drilling, work over & well services.
“Ini tidak terbatas pada kegiatan hulu migas sebagai bisnis inti namun juga berbagai kegiatan di hilir migas pada jasa distribusi dan logistik energi yang mengalami peningkatan volume penjualan BBM Inmar dan kenaikan volume throughput dari beberapa proyek Depo,” bebernya.
BELANJA MODAL 2022
Realisasi belanja modal Elnusa pada kuartal-1 2022 ini dimanfaatkan untuk berbagai investasi yang mendukung pertumbuhan dan keberlangsungan bisnis. Beberapa di antaranya untuk pengembangan jasa hulu pada pemeliharaan kapasitas kelengkapan pekerjaan Hydraulic Workover (HWU) serta jasa distribusi dan logistik energi untuk pembangunan Terminal Liquefied Petroleum Gas (TLPG) Kolaka dan TPLG Tembilahan.
STRATEGI PENCAPAIAN 2022
Perseroan terus berupaya untuk mengejar target dengan capaian positif di akhir 2022 melalui strategi diversifikasi portofolio yang mampu menopang dan menyeimbangkan kinerja pada tiga segmen bisnis Elnusa.
Melalui diversifikasi portofolio mulai dari jasa hulu migas, jasa distribusi dan logistik energi dan jasa penunjang migas akan saling menopang satu sama lain, dan ke depan Perseroan pada segmen jasa hulu migas tengah memetakan beberapa proyek yang akan disasar pada pekerjaan survei seismic juga Engineering Procurement Construction (EPC) dilingkungan Subholding Upstream Pertamina.
Selain itu, berbagai penjajakan bisnis baru juga tengah dilakukan untuk sektor migas juga non migas. Strategi dan upaya ini menjadi sangat penting bagi Perseroan agar titik balik pertumbuhan ini terus berjalan dengan baik ke depan. Perseroan terus berkomitmen untuk berkontribusi kepada negeri sebagai salah satu bagian dukungan terhadap ketahanan energI nasional.
“Tantangan ke depan tentunya tidaklah mudah, namun kami optimistis di akhir 2022 nanti kami akan mampu mencetak capaian positif dengan melihat besarnya peluang bagi Perseroan untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnis yang konsisten, kompetitif, menguntungkan serta bertanggung jawab dan kami berkeyakinan mampu untuk berperan aktif mendukung Subholding Upstream, Pertamina Group dan KKKS lainnya dalam mewujudkan target peningkatan produksi nasional minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas bumi 12 miliar standar kaki kubik per hari (MMscfd) pada 2030 mendatang,” tutup Asmal. (uyu)
Tulis Komentar