Jakarta, konklusi.id-Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU)
Kementerian Agama terus mempersiapkan layanan bagi jemaah haji. Setelah adanya
kepastian jumlah kuota jemaah Indonesia, proses finalisasi dikebut. Dirjen PHU
Hilman Latief mengatakan bahwa waktu yang tersedia untuk finalisasi penyiapan
layanan tidak banyak. Sebab, Pemerintah Arab Saudi baru mengumumkan kepastian
kuota pada pertengahan April 2022, atau sepekan sebelum libur Lebaran.
Padahal, jemaah kloter pertama akan
diberangkatkan pada 4 Juni 2022. Lantas, apa
saja layanan yang disiapkan untuk jemaah? Hilman menjelaskan layanan jemaah terbagi
dalam dua kategori besar. Yaitu layanan dalam negeri, dan layanan di luar
negeri (selama jemaah berada di Arab Saudi). Khusus selama di
Arab Saudi, ada tiga jenis layanan yang diberikan kepada jemaah. Dikutip dari
laman resmi Kemenag, layanan itu terdiri dari akomodasi, konsumsi, dan
transportasi.
Layanan di Saudi
Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kemenag Subhan Cholid menyebutkan, layanan
akomodasi disiapkan dengan mengacu pada standar kualitas hotel, jarak ke
Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah, wilayah, harga, serta
kemudahan akses transportasi bus shalawat (khusus di Makkah), dan distribusi
katering.
"Di Makkah, hotel jemaah rencananya dibagi dalam lima wilayah:
Mahbas Jin, Syisyah, Raudhah, Jarwal dan Misfalah. Penempatan jemaah haji di
Makkah dilakukan dengan sistem zonasi berdasarkan asal embarkasi sesuai
Keputusan Dirjen PHU Nomor 140 Tahun 2022,” jelas Subhan. Di Madinah, kata dia,
hotel jemaah ada di wilayah Markaziyah atau kawasan terdekat dari Masjid
Nabawi. Di sana, hotel jemaah dibagi dalam tiga wilayah. Yaitu Syimaliyah,
Janubiyah, dan Gharbiyah.
Sejumlah fasilitas hotel, lanjut Subhan, juga
sudah disiapkan. Yaitu, air mineral (1 liter dalam kemasan botol/hari/jemaah),
handuk, selimut, peralatan mandi, mesin cuci, dan fasilitas pergantian sprei
dan sarung bantal. Pihak hotel akan menyiapkan air zamzam dalam kemasan galon
(dispenser). "Pihak hotel juga harus siapkan petugas angkut koper sampai
kamar jemaah, petugas kebersihan, dan petugas keamanan," paparnya.
Terkait konsumsi, jemaah haji 1443 H akan
mendapat layanan makan sebanyak maksimal 119 kali. Jumlah ini terdiri atas 75
kali layanan konsumsi di Makkah, 27 kali di Madinah, 16 kali di
Arafah-Mina-Muzdalifah atau Armuzna (termasuk 1 paket snack Muzdalifah), dan
satu kali makan di bandara Jeddah (saat kedatangan/ kepulangan).
"Artinya, bisa dikatakan jemaah full mendapatkan makan selama tiga
kali per hari selama di Arab Saudi," jelas Subhan. "Jemaah juga akan
mendapatkan paket kelengkapan konsumsi selama di Makkah, Madinah dan Armuzna
berupa kopi, teh, gula, saus sambal, kecap, sendok, dan gelas kaca,"
sambungnya. Untuk mobilitas jemaah di Arab Saudi, Kemenag siapkan tiga jenis
layanan transportasi darat. Pertama, layanan angkutan antarkota. Untuk jemaah
yang berangkat pada gelombang pertama, rute layanan ini adalah dari Bandara
Madinah, Madinah, Makkah, lalu Bandara Jeddah. Untuk jemaah gelombang kedua,
rutenya Bandara Jeddah, Makkah, Madinah, lalu Bandara Madinah. "Untuk
kenyamanan jemaah, kami siapkan bus dengan spesifikasi buatan tahun 2017 -
2021," ujar Subhan.
Kedua, layanan angkutan shalawat. Bus ini
akan memberikan layanan 24 jam selama jemaah ada di Kota Makkah. Bus akan
mengantar jemaah dari hotel ke Masjidil Haram dan kembali ke hotel. Ada lima
rute yang telah disiapkan, yaitu: 1) Mahbasjin-Bab Ali, 2) Syisyah-Syieb Amir,
3) Raudhah-Syieb Amir, 4) Jarwal-Syieb Amir, dan 5) Misfalah-Jiad. Untuk
memudahkan jemaah, Kemenag juga siapkan halte bus pada tempat strategis di
depan hotel sehingga mudah dijangkau. "Kami siapkan petugas di setiap
halte dan juga di setiap terminal terdekat Masjidil Haram. Ada juga call center
pengaduan," ucap Subhan.
"Bus yang digunakan adalah jenis city
bus dengan spesifikasi pembuatan tahun 2017 - 2021," lanjutnya. Ketiga,
layanan angkutan Masyair. Bus akan melayani jemaah pada fase puncak haji di
Makkah. Jemaah jelang wukuf akan diberangkatkan dari hotel masing-masing menuju
Arafah, Muzdalifah, dan Mina. “Khusus Armuzna, penyediaan bus terpusat, menjadi
tanggung jawab Pemerintah Arab Saudi," tegas Subhan. (ara)
Tulis Komentar