Bupati Hadiri Tabligh Akbar di Bukit Raya, Sebut Tenggarong Seberang Sebagai Pilot Project Pembinaan

$rows[judul] Keterangan Gambar : Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah menghadiri Tabligh Akbar Istighotsah Kubro dalam rangka bersih desa Desa Bukit Raya di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Masyruriyah, Desa Bukit Raya, Kecamatan Tenggarong Seberang, Senin (1/7).

TENGGARONG, Konklusi.id – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah menghadiri Tabligh Akbar Istighotsah Kubro dalam rangka bersih desa Desa Bukit Raya di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Masyruriyah, Desa Bukit Raya, Kecamatan Tenggarong Seberang, Senin (1/7).

 

Acara Tabligh Akbar yang digelar oleh Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Tenggarong Seberang ini dihadiri oleh ribuan jemaah dari berbagai penjuru Kecamatan Tenggarong Seberang. Acara tersebut menghadirkan penceramah KH Abu Yazid, Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) Kabupaten Malang. Awalnya, acara ini direncanakan untuk menghadirkan penceramah kondang Gus Muwafik, namun karena suatu hal, Pimpinan Pesantren Minggir, Sleman, Yogyakarta, tidak dapat hadir.

 

Bupati Edi Damansyah menyatakan bahwa pelaksanaan Istighotsah di Kecamatan Tenggarong Seberang telah terjadwal dengan baik dan dilaksanakan di setiap desa. Ia juga menegaskan bahwa pembinaan keagamaan di Kecamatan Tenggarong Seberang merupakan salah satu pilot project percontohan.

 

“Pada kesempatan ini, saya mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada NU Kabupaten Kutai Kartanegara dan NU Kecamatan Tenggarong Seberang. Kegiatan Istighotsah ini tidak terlepas dari program kegiatan NU Kabupaten Kutai Kartanegara dan NU Tenggarong Seberang,” ujarnya.

 

Bupati Edi memastikan bahwa Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara akan terus hadir bersama warga Nahdiyin yang ada di Kukar, dan akan terus berkolaborasi dalam pembinaan keagamaan dan syiar Islam. Ia mengatakan bahwa melalui Istighotsah, wawasan dan ilmu keagamaan dapat ditingkatkan, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas keimanan yang direfleksikan dalam pelaksanaan ibadah dan kehidupan sehari-hari.

 

“Semoga kegiatan ini bisa memberikan kontribusi yang besar. Jika pemahaman ilmu keagamaan yang baik dan spiritualitas yang baik meningkat, maka hal-hal lain juga akan baik,” harapnya. (ADV/zii)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)